by

Dicap Kota Intoleran, Pemkot-FKUB Depok “Belajar” Bangun Kerukunan Beragama di Ambon

AMBON,MRNews.com,- Sebagai salah satu Kota yang pernah mendapat penghargaan dari pemerintah pusat dengan tingkat toleransi kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) dan FKUB Depok menyambangi Kota Ambon.

Dipimpin Kepala Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol), Lienda Ratna Nurdiany, Pemkot dan FKUB Depok diterima Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon Agus Ririmasse dan FKUB Ambon di ruang Vlisingen Balaikota, Rabu (20/9).

Ratna lantas memuji Kota Ambon yang punya profil luar biasa terkait kerukunan antar umat beragama. Apalagi ibukota provinsi Maluku ini pernah alami konflik sosial 20-an tahun lalu dan mampu bangkit menjadi kota maju.

“Kami ingin mengetahui bagaimana Ambon telah mengalami konflik yang lumayan panjang dan besar. Dan membangkitkan seperti sekarang, itu sesuatu yang luar biasa,” tandas Ratna.

Pihaknya kata Ratna, lebih khusus melihat pula bagaimana peran forum kerukunan umat beragama (FKUB) dalam memelihara kerukunan dan bagaimana proses izin mendirikan rumah ibadah.

Sebab berkaca dari survey Setara Institut 2019-2022 yang menempatkan Depok menjadi salah satu Kota yang paling intoleran di Indonesia, berbanding terbalik dengan predikat bagi Ambon yang selalu masuk 10 besar kota dengan indeks toleransi umat beragama di Indonesia.

“Pas banget kami ke Ambon karena sementara juga ada sedikit riak-riak di Depok soal pendirian Kapel di Kelurahan Gandul. Semoga ada pencerahan, ilmu-ilmu yang bisa kami terapkan di kota Depok nantinya agar predikat kota intoleran tidak lagi didapat,” jelasnya.

Sekkot Ambon Agus Ririmasse berterima kasih Pemkot dan FKUB Kota Depok menjadikan Ambon sebagai kota rujukan belajar tentang bagaimana membangun dan memperkuat kerukunan umat beragama di Indonesia.

“Ambon pernah dilanda konflik sosial dari 1999-2003. Tapi karena semangat hidup orang basudara, pela gandong dan kerjasama semua pihak termasuk masyarakat, kota ini bisa bangkit menjadi kota rukun dan damai di Indonesia,” tandasnya didampingi Kepala Kesbangpol, Yan Suitela.

Kekuatan semangat hidup orang basudara kata Ririmasse terus digaungkan dan diimplementasikan warga kota hingga kini dan membuat Ambon tetap rukun dan damai.

“Itu terbukti misalnya dengan membangun masjid, saudara Kristen datang membantu, begitu pun sebaliknya ketika sedang bangun Gereja, saudara Muslim giliran bantu,” pungkasnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed