AMBON,MRNews.com,- Hanya dalam waktu sehari, kasus meninggal dunia dengan gantung diri di Ambon kembali gegerkan warga.
Adalah Melkias Gobae Noya alias Pace
karyawan PT. Mina Maluku Sejahtera (MMS) yang meninggal Jumat (6/1/2023) sekira pukul 06.40 WIT.
Sebelumnya, Kakek Hafid juga ditemukan meninggal dunia di Kosannya karena gantung diri. Diduga korban nekat habisi nyawa sendiri gagal depresi.
Pace, pemuda 24 tahun yang mendiami kawasan Rt.004/Rw.07 Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon ini ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Dusun Eri, Desa Nusaniwe tepat di dermaga Perikanan Latukolan.
Dilaporkan, Pace ditemukan dalam posisi tergantung di samping jembatan dengan seutas tali nilon berwarna hijau.
Andarias Tehupuring, warga Negeri Silale, Kecamatan Nusaniwe dan anaknya pertama menemukan korban.
Kepada pihak kepolisian, Andarias katakan, awalnya dia dari rumah bersama anaknya Adelsil Tehupuring dengan tujuan untuk merendam kaki di pantai Wayasel (lokasi pantai bersebelahan dengan dermaga pelabuhan Perikanan Latukolan).
Tiba dipantai, Andarias melihat ke arah dermaga ada seseorang yang tergantung dekat dermaga.
Dia kemudian menyampaikan ke anaknya mengecek siapa yang gantung. Ternyata Pace yang tergantung.
Andarias kemudian sampaikan temuan mayat Pace ini ke beberapa warga lainya. Kemudian diteruskan ke salah satu anggota Polsek Nusaniwe Aipda. F. komul.
Beberapa saat kemudian, personil Polsek Nusaniwe dan tim Indentifikasi tiba dan mengevakuasi mayat Pace ke Rumah Sakit Bayangkara Tantui.
“Korban diduga bunuh diri. Penyebabnya belum diketahui secara pasti,” ujar Iptu Moyo Utomo, PS Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Sabtu (7/1).
Hasil visum sementara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, sehingga pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.
“Pihak keluarga korban mengikhlaskan dan tidak mau untuk dilakukan otopsi. Sehingga Polsek Nusaniwe mengarahkan keluarga dibuatkan surat penolakan outopsi,” kunci Moyo. (MR-02)
Comment