AMBON,MRNews.com,- Pemerintah Provinsi Maluku berkomitmen di tahun 2019 ini, presentase kepesertaan masyarakat untuk terlibat di badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan di Maluku harus diatas 90 persen. Hal ini bertujuan supaya prioritas pemerintah untuk sektor kesehatan guna melayani masyarakat benar-benar bisa terwujud di tahun ini.
Komitmen ini muncul seiring data terbaru dari BPJS kesehatan Cabang Ambon bahwa masyarakat Maluku yang mengikuti kepesertaan pada BPJS kesehatan baru mencapai 82,6 persen atau sangat rendah sehingga Maluku belum bisa dikatakan Universal Health Coverage (UHC), setidak 95 persen penduduk Maluku terdaftar yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Artinya angka 82,6 persen masih jauh dari standar atau rata-rata nasional. Meski memang, tahun 2018 lalu diakui BPJS mengalami peningkatan.
“BPJS kesehatan lewat Dirut dan Kepala BPJS Cabang Ambon, Senin kemarin ketemu saya. Mereka menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena selama satu tahun ini terjadi peningkatan. Dimana masyarakat yang mengikuti kepesertaan BPJS kesehatan yang tadinya hanya 56 persen lebih kini menjadi 82,6 persen. Kita berkomitmen untuk tahun 2019 harus diatas 90 persen, artinya seluruh masyarakat harus masuk dalam kepesertaan BPJS,” ujar Gubernur Maluku, Said Assagaff kepada awak media di kantor Gubernur, Rabu (13/2/19).
Pasalnya diakui Assagaff, hingga kini, baru ada tiga kabupaten/kota di Provinsi Maluku yang telah mencapai target nasional kepesertaan BPJS kesehatan. Sehingga ini jadi cambuk dan motivasi bagi pemerintah lewat dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota supaya bisa terus bersama BPJS Cabang Ambon mengevaluasi, kendalanya dimana dan rencana tindaklanjutnya seperti apa guna memenuhi target itu.
Oleh sebab itu, diakui Gubernur, dirinya sudah sampaikan dan akan menyurati dinas kesehatan untuk turun mengevaluasi dan bisa memonitor proses partisipasi masyarakat untuk BPJS kesehatan, terutama di 8 kabupaten/kota yang belum memenuhi target yang diberikan secara nasional.
“Karena justru yang bagus, daerah-daerah seperti Kabupaten Kepulauan Aru, wilayah-wilayah yang di selatan Maluku. Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya, Kota Tual, itu yang tingkat partisipasi masyarakat ikuti BPJS kesehatan tinggi sekali, diatas 82,6 persen atau rata-rata nasional. Sedangkan daerah-daerah yang dekat dengan pulau Ambon ini masih rendah. Sehingga saya bilang coba dikaji dinas kesehatan, karena dia terbalik,” beber Assagaff.
Sebelumnya, Kepala BPJS kesehatan Cabang Ambon, Afliana Latumakulita saat pertemuan dengan Gubernur, Senin (11/2) membeberkan wilayah-wilayah yang jauh dan terpencil seperti, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Kabupaten Kepulauan Aru dan Kota Tual yang telah mencapai terget nasional. “Di Maluku sudah ada tiga (3) Kabupaten/Kota diatas 95 persen yaitu MBD, Kota Tual dan Aru. Malah akan disusul lagi oleh Maluku Tenggara Barat (MTB). Sedangkan Maluku Tengah dan Kota Ambon yang dekat dengan pusat pemerintahan masih sangat rendah,” akunya. (MR-02)
Comment