by

GAMKI Kota & PSRP Rehoboth Berbagi Dengan Siswa di Waai

AMBON,MRNews.com,- DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Ambon bersama Paduan Suara Remaja Pemuda (PSRP) Jemaat Rehoboth Klasis Pulau Ambon lakukan trauma healing, sosialisasi mitigasi bencana sekaligus berbagi kasih dengan siswa-siswi SD Negeri 1 Waai, Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Sabtu (2/11/19).

Ketua DPC GAMKI Kota Ambon Baretha Titioka katakan, organisasi yang dipimpinnya melakukan aksi pelayanan untuk mitigasi bencana dan bantuan psiko sosial bagi siswa-siswi SD Negeri 1 Waai dengan melibatkan BPBD provinsi Maluku yang menjelaskan mitigasi bencana dan tim psiko sosial dari dinas sosial kota Ambon. Materi itu sangat penting sebagai bentuk edukasi kepada para siswa, dewan guru dan masyarakat sekitar sehingga bagaimana bisa menyikapi dan mencegah terjadinya gempabumi dan tsunami.

“Sebab memang di Waai ini berkaitan dengan isu-isu tsunami pasca gempa, sangat luar bisa mempengaruhi psikologis masyarakat termasuk anak-anak. Sehingga lewat edukasi ini, kita harapkan masyarakat makin siap dan sigap hadapi bencana. Serta bisa menyampaikan kepada sesamanya. Terutama anak-anak semakin siap melanjutkan proses studi mereka, dimana hampir satu bulan mereka libur dan baru aktivitas seminggu lalu,” tukas Titioka usai kegiatan.

Selain itu diakuinya, bantuan logistik yang dibawa adalah terpal sesuai permintaan kepala sekolah karena sangat dibutuhkan untuk sekolah darurat, serta perlengkapan sekolah dalam bentuk buku dan alat tulis bagi para siswa maupun makan siang KFC. Sedangkan dari PSRP Rehoboth membantu papan tulis, perlengkapan belajar dan sachet.

Sementara kepala SD Negeri 1 Waai Noor Matulatuwa mengaku senang dengan hadirnya GAMKI Kota Ambon dan PSRP Rehoboth. Sebab dengan cara demikian trauma anak-anak selama ini sudah mulai menghilang dan mereka akan beraktivitas seperti biasa. Tak saja Kepsek, siswa SD kelas V Alfa Salhuteru juga senang dikunjungi dan mendapat bantuan perlengkapan sekolah, makanan dan permainan meski harus belajar di tenda darurat. Juga tidak trauma lagi dengan gempa karena sekolah sudah ada di ketinggian dan selalu mendapat hiburan.

“Terima kasih banyak lai buat GAMKI kota yang sudah peduli untuk anak-anak dan sekolah. Bersama bantuan yang diberikan, katong akan pakai bantuan itu demi melengkapi katong punya kekurangan di sekolah darurat sehingga dari kelas I sampai VI bisa aktivitas dengan baik. Ruang belajar bentuk tenda tidak mencukupi maka kita pake shift kelas 1,3,5 pagi dan 2,4,6 siang. Tapi adanya bantuan yang didapat, kita akan masuk satu shift saja. Biar 2-3 jam, tapi belajar tetap jalan, anak-anak pun senang, trauma hilang,” jelas Noor. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed