AMBON,MRNews.com.- Suhu politik jelang pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku tahun 2024 kian memanas ketika Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membuka hasil survei kepada publik di Maluku terkait siapakah yang layak menduduki kursi panas Maluku tahun 2024 mendatang.
Hasil yang dibeberkan LSI Denny JA di tujuh daerah pemilihan (Dapil) yakni, untuk Dapil I Kota Ambon, Dapil II Kabupaten Buru- Buru Selatan, Dapil III Kabupaten Maluku Tengah, Dapil IV Kabupaten Seram Bagian Timur, Dapil V Kabupaten Seram Bagian Barat, Dapil VI Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual, Kepulauan Aru dan Dapil VII Kabupaten Kepulauan Tanimbar-Maluku Barat Daya menunjukkan penantang MI yakni Jefry Apoly Rahawarin (JAR) di posisi teratas dengan meraih tingkat elektabilitas masyarakat Maluku sebesar 18,7 persen.
Direktur Konsultan Citra Indonesia-Lembaga Survei Indonesia (KCI-LSI), Adjie Alfaraby dalam paparannya ungkap, sesuai peta elektoral Pilgub 2024 maka sebagai lembaga survei nasional membuka data per hari ini di Maluku sebagai referensi menatap Pilgub Maluku tahun 2024.
Sebagai lembaga survei tertua di Indonesia, menurut Alfaraby, hasil LSI Denny-JA tidak akan meleset yang dibuktikan dengan berbagai hasil sebelumnya dengan margin of eror sebesar 3.5 persen yang dilakukan sejak 13 juni hingga 1 Juli 2023 terhadap 800 responden di 11 kabupaten/kota di Maluku.
“Data mengejutkan kita temui ketika di tahun 2018 jelang Pilkada, Murad Ismail menduduki rating teratas dan dinyatakan menang. Reputasi LSI tidak diragukan karena survei ini, dilakukan secara bertahap dengan menggunakan metode multi-stage random sampling terhadap 800 orang responden di tujuh Dapil di Maluku,” ujarnya, Jumat (25/8).
Hasilnya dengan menggunakan isu ekonomi maka petahana Murad Ismail (MI) maupun Barnabas Orno (BO) pesonanya kian redup terhadap penantang Jeffry Apoly Rahawarin (JAR).
“Faktor redupnya MI-BO karena masyarakat menilai petahana gagal memimpin Maluku terutama saat janji kampanye tidak direalisasi dengan baik,” jelas Adjie.
Dengan mengangkat isu ekonomi disusul pelayanan masyarakat dan infrastruktur dengan melakukan wawancara dan tatap muka maka tiap responden dari semua tingkatan menilai MI dan Orno gagal memimpin Maluku sehingga menginginkan adanya Gubernur baru.
Sesuai data yang dipublish LSI Denny JA terhadap 18 bakal calon Gubernur periode 2024-2029, maka JAR meraih 18,7 persen unggul dari Murad Ismail (MI) dengan hanya meraih 18,4 persen.
Di posisi ketiga ialah Barnabas Orno (BO) meraih 8,9 persen, diikuti Abdullah Vanath dengan 8 persen. Sedangkan posisi terakhir diduduki Febry Calvin Tetelepta (FCT) dengan 0,2 persen.
“Dari semua penantang, maka JAR memiliki tingkat elektabilitas diatas 15 persen bersaing ketat dengan petahana MI. Padahal sebagai petahana, mestinya tingkat elektabilitas MI mesti tinggi dibanding penantang,” urainya.
Menurut Alfaraby, survei yang dilakukan LSI Denny JA secara bertahap yang dimulai pada November 2021 dengan menempatkan MI meraih 21,4 persen, sementara BO meraih 14,1 persen sedangkan JAR hanya meraih 5,2 persen.
Tahap kedua dilakukan pada Agustus 2022 menempatkan MI dengan meraih 22,5 persen, BO dengan 19,9 persen sedangkan JAR merangkak naik diangka 10,2 persen.
Kemudian di bulan Juli 2023, hasil mengejutkan dengan menempatkan MI dengan capaian 18,4 persen sedangkan BO di angka 8,9 persen dan JAR melejit naik ke angka 18,7 persen.
“Dengan presentasi yang dibeberkan LSI Denny JA menunjukan pesona petahana MI maupun BO kian redup jika dibandingkan dengan JAR. Maka diharapkan baik petahana maupun penantang yang akan bertarung bisa terus mengejar ketertinggal dan meraih tingkat kepercayaan masyarakat,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, hasil survei menunjukan tingkat kekalahan MI sebagai petahana sangat besar. Sehingga Pilgub 2024 menunjukan pertarungan head to head antara Murad Ismail dan Jeffri Apoly Rahawarin.
“Pertarungan ini akan menghasilkan potensi MI kalah besar, kecuali ada kejadian luar biasa. Sebab ini pertarungan
head to head antara MI dan JAR,” tutupnya. (MR-01)
Comment