by

Bukan Lagi 70%, Walikota Inginkan Kota Ambon Capai 100% Vaksinasi

AMBON,MRNews.com,- Kota Ambon gencar melakukan selebrasi vaksinasi massal guna mencapai target nasional 70 persen herd immunity atau kekebalan kelompok pada akhir Oktober mendatang.

Namun, Walikota Ambon Richard Louhenapessy menginginkan, bukan lagi 70 persen, tapi targetnya 100 persen herd immunity terbentuk dengan semakin gencarnya selebrasi vaksinasi lanjutan yang dilakukan sedari 22 September hingga tanggal 14 Oktober mendatang.

“Kita kan lagi gencar selebrasi vaksinasi massal sampai 14 Oktober. Misalnya sampai tanggal itu, menurut saya bisa lebih dari 70 persen. Dengan persyaratan itu sebetulnya kita sudah bisa masuk ke herd immunity. Tapi nggak, saya mau untuk 100 persen,” tandas Louhenapessy.

Dikatakan, sampai saat ini persentase vaksin di Kota Ambon sudah mencapai 69,1 persen lebih. Artinya sisakan 1 persen lagi akan mencapai 70 persen. Padahal selebrasi vaksinasi massal masih berlangsung hingga 14 Oktober dan target itu diyakini bisa dicapai.

“Saya yakin kita bisa capai 100 persen diakhir tahun ini, sebagaimana juga yang diharapkan pa Presiden. Sebab vaksinasi bagi pemerintah kota sangat penting karena salah satunya mampu menekan tingkat penyebaran Covid-19,” terang Walikota.

Tentu untuk mencapai target itu diakuinya, berbagai langkah-langkah yang ditempuh antara lain dengan terus memaksimalkan seluruh potensi yang ada untuk menggalakkan masyarakat agar divaksin.

“Masyarakat punya animo luar biasa. Ini yang harus kita jemput dia, mengajak dan edukasi betapa pentingnya vaksinasi. Agar nanti
dia lebih mengedukasi kepada yang lain,” ungkapnya kepada awak media di Balaikota, Senin (27/9).

Prioritas utama vaksin jelas tambahnya, masih untuk anak usia 12-17 tahun yang akan dipersiapkan mengikuti sekolah tatap muka kedepannya, demikian juga para guru, ibu hamil, lansia.

“Sebab syarat sekolah tatap muka paling tidak harus 80 persen siswa sudah vaksin. Lalu kemudian guru juga. Jika ada guru yang belum tentu kita akan ambil kebijakan dan sarana prasarana pendukung dan penerapan protokol kesehatan (Prokes),” pungkasnya. (MR-02).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed