by

Besok Rencana Relokasi, Pedagang Mardika “Seruduk” Komisi II

AMBON,MRNews.com,- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon kembali memberi warning kepada pedagang pasar Mardika dan sekitarnya untuk melakukan relokasi mandiri sampai Selasa (22/6/21) besok guna kepentingan revitalisasi pasar.

Warning tersebut ditandai lewat diberikannya surat pemberitahuan ke-empat (IV) yang diteken Asisten Tata Pemerintahan Setkot Ambon Elkyopas Silooy tertanggal 15 Juni 2021.

“Mengingat kondisi cuaca dan masalah teknis yang berdampak terganggunya proses relokasi mandiri oleh para pedagang, maka batas waktu relokasi mandiri diperpanjang sampai 22 Juni 2021 dari sebelumnya 3 Juni. Maka dimohon kerjasama pedagang yang masih menempati kios, los dan lapak yang berada di gedung pasar Mardika maupun sekitarnya,” demikian bunyi isi surat tersebut yang didapat, Senin (21/6).

Terhadap surat dimaksud, puluhan pedagang pasar Mardika “seruduk” Baileo Rakyat DPRD Belakang Soya untuk meminta adanya bantuan wakil rakyat sehingga proses relokasi bisa ditunda atau diperpanjang lagi hingga ada lokasi relokasi sementara yang pasti dipusat kota.

“Kemarin kami menghadap Walikota dan beliau janji bicara dengan Pemda Maluku untuk revitalisasi, ada keputusan baru beliau sampaikan. Tapi sampai saat ini tidak ada. Tiba-tiba kita dapat surat. Maka kita datang tanya ke DPRD, bahwa janji itu bagaimana,” sesal Poli, salah seorang pedagang.

Dikatakan, pedagang tidak melarang relokasi pasar Mardika dan mendukung revitalisasi sesuai keinginan pemerintah. Namun tempat relokasi harus jelas disediakan dulu baru pedagang pindah dari Mardika.

“Dimana saja, yang penting jangan di pasar Transit Passo, di jalan saja jua kita bersedia. Kita mendukung pemerintah untuk perbaiki pasar Mardika. Harapan kami tetap jika nanti direlokasi untuk revitalisasi tidak boleh ke Passo,” harapnya.

Wakil ketua komisi II DPRD kota Ambon Hary Far-far yang menemui pedagang di halaman DPRD menegaskan inti revitalisasi adalah pasar lebih bagus, nyaman guna menunjang pedagang dan perekonomian kota. Apalagi
revitalisasi dibiayai APBN, bukan oleh Pemkot dari APBD.

“Pemkot tidak akan mampu bangun pasar dengan APBD kalau bukan dengan APBN dari pemerintah pusat. Katong harus tetap satu hati, dukung revitalisasi. Namun semua hal mengenai relokasi harus dibicarakan tuntas agar tidak merugikan siapapun,” ujar Hary, Senin (21/6).

Memang hasil cakapan dengan Kadis Indag, sebut Hary, di pasar Mardika ada ribuan pedagang diurus. Dan setiap kebijakan yang diambil jelas tidak bisa menyenangkan semua orang tapi minimal harus mengakomodir kebijakan yang untungkan mayoritas, bukan satu atau dua orang.

“Keluhan bapak-ibu pedagang hari ini, kita tampung dan akan masuk dalam agenda internal. Rabu atau Kamis kita akan panggil dinas Perindag supaya kita duduk satu meja, mencari solusi terbaik terhadap masalah relokasi pedagang. Bapak-ibu pedagang nanti datang dan sampaikan unek-unek ke dinas,” pungkas politisi Perindo itu. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed