AMBON,MRnews.com -Sikap tak senonoh kembali dilakukan anggota TNI Angkatan Laut (AL) terhadap tiga warga Pulau Romang,tepatnya di Desa Jerusu,Pulau Romang,Kabupaten MBD.Peristiwa tragis itu tepatnya Rabu (4/4) siang.
Tindakan penganiayaan tersebut berawal lantaran masalah sengketa lahan (Kebun) keluarga marga Samurwaru dan keluarga marga Mesak.tapi dari kejadian ini sudah berhasil diamankan aparat kepolisian secara kekeluargaan dengan kedua belah pihak.
Tidak tahu mengapa,tiba-tiba tiga warga Mesak (Korban) inisial DM,TM,dan KM dijemput dan digerebek para Pelaku dengan membawa korban ke Pos Angkatan Laut di Desa Solat dan dianiaya hingga babak belur.
“Jadi yang lapor kepada pelaku (TNI) itu,seorang warga inisial HM Cs mengatas namakan Badan Intelejen Negara (BIN) di Romang.mereka melaporkan aksi sengketa tersebut kepada pelaku tanpa memberitahu kalau insiden tersebut sudah diamankan pihak Polisi sehingga pelaku langsung menjemput korban lalu menganiaya hingga pertumpahan darah,”Ungkap Tokoh masyarakat Pulau Romang,Hermanus Lekipera dalam jumpa Pers di Ambon,Kamis (5/4).
Dikatakannya, Usai aniaya,pelaku kembali mengancam para korban sehingga mereka melarikan diri dengan Speadboat ke Polsek Kisar di Wonreli untuk melaporkan tindakan pelaku serta meminta perlindungan dari aparat Kepolisian.
“Pelaku memang saya tidak tahu namanya.tapi korban sudah tahu pasti mereka (Pelaku).untuk itu kami minta pihak kepolisian dalam hal ini Polda Maluku agar segera mengambil sikap kepada pelaku.saya minta copot saja jabatannya karena seorang anggota moral seperti itu tidak bisa dipakai untuk bertugas.mereka tidak tunjukan sikap seorang ABRI yang baik kepada warga saya di Romang,”Kuncinya.
Pada saat yang bersamaan pemuka masyarakat adat MBD,Herman Syamiloy mengatakan.Berkaitan dengan aksi penganiayaan yang terjadi di Pulau Romang,dirinya mempertanyakan tugas dan tanggungjawab Anggota TNI dan juga anggota BIN di Romang.lantas mereka tidak menjalankan tugas secara baik dan bijak.
“Jadi saya tidak mencapuri urusan mereka,tapi selaku orang MBD,saya kesal dengan sikap pelaku bersama jaringan BIN tersebut.mereka itu harus tahu lah.apa itu tugas dan tanggungjwab mereka.bagi saya insiden sengketa lahan itu ranah Polisi bukan TNI.ini kan salah namanya,”Katanya.
Syamiloy menambahkan demi menjaga harkat dan martabat masyarakat Pulau Romang,terkhusus para korban.aparat Kepolisian segera mengambil sikap.proses hukum kepada pelaku juga segera dilakukan sehingga mencegah konflik berkepanjangan antara masyarakat di Romang.
“Anggota Polsek Kisar di Wonreli segera ambil sikap.ini kejadian serius makanya jangan main-main.Kunci Syamiloy.
Dilain sisi ketika berita ini diekspos,belum dikonfrontir kepada Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Pulau-Pulau Terselatan,yang juga merupakan wilayah hukum di Pulau Romang.(MR-07).
Comment