AMBON,MRNews.com,- Sejak bulan Juli 2018, kelembagaan Univeritas Pattimura (Unpatti) dari satuan kerja (Satker) telah beralih menjadi PK-badan layanan umum (BLU). Semenjak itu dan hingga kini, strategi meningkatkan mutu institusi pun terus dilakukan oleh kampus bertajuk Hotumese itu.
Periode pembangunan Unpatti tahun 2015-2019, merupakan periode percepatan sebelum memasuki periode pengembangan lanjut tahun 2020-2024 dilakukan penyiapan infrastruktur dasar termasuk meningkatkan status kelembagaan dari Satker ke BLU dan dampaknya dalam pembangunan institusi sangat besar karena fleksibilitas serta kebebasan inisiatif dan kreatif dapat dikembangkan untuk melakukan percepatan pembangunan.
“Unpatti sebagai PK-BLU, memungkinkan pengelolaan penggalangan dana, serta pemanfaatan anggaran yang lebih fleksibel dalam menjalankan bisnis secara akademik dan non akademik untuk peningkatan mutu layanan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta peningkatan mutu kelembagaan dan sumber daya manusia,” tandas Rektor Unpatti, Prof. Nus Saptenno yang didampingi ketua senat universitas, Prof. Mon Nirahua dalam press confrence di lantai IV gedung rektorat, Sabtu (1/6/19).
Pengelolaan yang lebih mandiri sebagai universitas ber-Badan Layanan Umum diakui Saptenno, untuk merespons perkembangan lebih dinamis menunjukkan bahwa Unpatti saat ini ada di peringkat 102 secara nasional dari 3.244 perguruan tinggi di Indonesia, berada pada peringkat 73 Webometrik di Indonesia dan peringkat 6.129 Webometric secara internasional. Selain itu, di rentan waktu 2015-2018, total jumlah program studi meningkat signifikan dari 60 di tahun 2015 menjadi 82 Prodi pada 2018, dimana 70 Prodi berada di kampus utama dan 12 Prodi berada di luar kampus utama yakni Dobo Kepulauan Aru dan Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Juga menyongsong eksplorasi dan eksploitasi gas bumi Blok Masela dan blok lain yang ada di Maluku maupun daerah lainnya telah beroperasi 4 program studi (Prodi) yaitu Prodi Teknik Geologi, Teknik Geofisika, Teknik Kimia dan Teknik Perminyakan. Capaian peningkatan status akreditasi Prodi yaitu jumlah Prodi terakreditasi A (meningkat) 9 Prodi, terakreditasi B 38 Prodi, terakreditasi C menurun sebesar 6 Prodi serta 17 Prodi belum terakreditasi atau tergolong Prodi baru, sedangkan status akreditasi institusi ada B yang sementara dalam proses penyiapan reakreditasi.
“Capaian lulusan Unpatti pun mendapat respons positif masyarakat. Terukur dari jumlah dan animo lulusan SMA masuk ke Unpatti terus meningkat, dimana tahun 2018 total jumlah mahasiswa 23.004 orang yakni S1 22.107, S2 865 orang dan S3 32 orang, diikuti total mahasiswa baru 5.643 orang. Bahkan capaian lulusan Unpatti semakin kompetitif di pasar kerja nasional dan global terukur dari capaian IPK rata-rata lulusan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata 3,59 dan capaian durasi studi mahasiswa semakin pendek dari tahun ke tahun rata-rata 4,3 tahun,” tukasnya.
Bahkan diakui mantan dekan fakultas Hukum itu, capaian rata-rata jumlah lulusan tepat waktu meningkat dari tahun ke tahun yaitu 40,19 persen, melampaui target di tahun 2018 40 persen, capaian mahasiswa penerima beasiswa sebanyak 4.150 orang atau 18,04 persen, dimana terjadinya peningkatan pada penerima beasiswa bidikmisi, PPA dan PPA aspirasi DPR-RI. Capaian rasio jumlah dosen terhadap mahasiswa adalah 1:23. Bahkan, jumlah dosen berkualifikasi S3 meningkat 326 orang atau 32,53 persen dan jumlah dosen bersertifikat pendidik sebesar 823 orang atau 82,14 persen.
“Jumlah penelitian yang didanai DIPA, penelitian kompetitif, kerjasama maupun yang diterbitkan dalam jurnal dan buku terus meningkat dari tahun ke tahun, demikian pula keterlibatan dosen dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Jumlah penelitian yang dimanfaatkan masyarakat pada tahun 2017 sebanyak 22 buah dan 2018 sebanyak 74 buah. Capaian persentase besaran kerjasama Unpatti pada tahun 2016-2018 di tiga (3) benua yaitu Australia 13 persen, Asia 31 persen dan Eropa 53 persen,” tutup Saptenno . (MR-02)
Comment