Jakarta,MRNews.com,- Benteng Victoria sebenarnya kebesaran nasional yang dibangun di Ambon. Jadi bukan hanya merupakan aset fisik saja, tapi nilainya sangat luar bisa dan punya peran yang penting dalam perjalanan sejarah milik nasional.
Demikian pernyataan Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan I Made Geria, yang memberi apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan Kodam XVI Pattimura dalam usaha merevitalisasi Benteng Victoria, Rabu (23/9).
Menurutnya, dengan ditempati Kodam XVI Pattimura, benteng ini bisa tetap ada, karena bisa dirawat dan dijaga. Apalagi dengan upaya revitalisasi, berarti nilai budaya dan sejarah benteng ini bisa dilihat publik dan akan menjadi tujuan wisata sejarah dan budaya.
“Pada Benteng Victoria ini ada pondasi kenegaraan yang nampak jelas. Apalagi disitu juga ada penjara dimana pahlawan Nasional asal Maluku, Thomas Matulessy, yang dikenal dengan Kapitan Pattimura ditahan dan kemudian dieksekusi ditiang gantungan,” sebutnya saat menerima kunjungan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy dan rombongan bersama Kodam XVI Pattimura.
Dia berharap rencana revitalisasi ini segera terwujud, agar benteng ini bisa dikonservasi atau dilindungi. Sebab pihaknya inginkan ekosistem dibenteng itu. Karena punya konteks dengan lainnya yang ada disitu. Ekologinya juga perlu dilindungi dikawasan itu, karena tidak mungkin manunggal atau sendiri.
Sebelumnya,Wakil Asren Kodam XVI/Pattimura Letkol Inf. Willem George Lewaherilla, memberikan pemaparan sejarah Benteng Victoria, yang dibangun pada tahun 1575 oleh Portugis. Benteng ini dulunya bernama Nossa Senhora Annucida. Tahun 1605, benteng ini diambil alih Belanda dan berganti nama menjadi Benteng Victoria yang berarti kemenangan.
“Tahun 1950, benteng tersebut direbut dari RMS dan dipakai TNI AD dalam hal ini Kodam XVI Pattimura hingga kini. Mengingat pentingnya benteng ini bagi masyarakat karena selain memiliki nilai sejarah, Kodam XVI Pattimura menyambut baik rencana revitalisasi ini,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Ambon, Rustam Latupono, dalam pertemuan tersebut mengatakan, DPRD sudah menetapkan perda tata ruang wilayah, dimana Benteng Victoria menjadi salah satu tempat destinasi kebudayaan.
Ditempat yang sama Walikota Ambon Richard Louhenapessy, menjelaskan agenda pertemuan dengan Kapus Arkeologi Nasional ini rangkaian dari sejumlah kegiatan-kegiatan Pemkot dan tim langsung dari Ambon untuk mengupayakan penyerahan kembali Benteng Victoria sebagai salah satu aset cagar budaya yang telah ditetapkan Menteri Pendidikan sejak 2012.
“Dari kebijakan itu, Benteng Victoria mulai mendapat perhatian untuk proteksinya. Di tahun 2018, Kodam XVI Pattimura yang selama ini menempati Benteng Victoria, bersama Pemkot Ambon bersepakat untuk mengembalikannya ke Pemerintah kota untuk menjadi cagar budaya nasional,” terangnya.
Dari kesepakatan itu, kemudian Pemkot Ambon dan DPRD Kota Ambon melakukan pendekatan dengan berbagai pihak terutama Pemerintah Provinsi Maluku, DPRD Maluku, dan mendapat dukungan penuh.
Hadir dalam pertemuan tersebut juga Wakil Ketua Komisi I DPRD Morits Tamaela; Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rustam Hayat; Sekretaris Bappeda Litbang Febby Maail; Kepala Dinas PU-PR Enrico Matitaputty. Sedangkan Kepala Pusat Arkeologi Nasional didampingi kepala Bidang Fasilitasi riset Marlon Ririmasse. (MR-02)
Comment