AMBON,MRNews.com,- Dana korban gempa 2019 di Kota Ambon belum kunjung cair. Alasannya dana masih diblokir dan tidak bisa cair bagi tiap orang namun harus dibentuk kelompok penerima bantuan (KPB), mendapat pendampingan dari fasilitator BPBD provinsi serta melakukan perencanaan pembiayaan.
Kepala pelaksana BPBD Maluku Henry Far-far menjelaskan, untuk pencairan dana gempa 2019 tim fasilitator BPBD Maluku sudah dilapangan sedari 23 September. Namun tidak serta merta dana dicairkan ketika fasilitator bertemu KPB. Sebab fasilitator turun tugasnya bersama-sama KPB dan tim teknis melakukan perencanaan terhadap kegiatan pembangunan rumah korban.
“Jadi perencanaan dan pembiayaannya dibuat. Sudah selesai baru dana cair. Pencairan pun sesuai proses. Anggaran masuk ke rekening korban. Menurut Juklak BNPB harus dibentuk KPB, KPB nanti buka rekening lagi, lalu dana perorangan dialihkan ke KPB. Pengalihan atas kesediaan mereka, sifatnya harus. Karena nanti pengelolaan untuk pembiayaan itu semua dilakukan KPB,” bebernya.
Untuk kota Ambon sebutnya, terakir sudah ada 79 KPB yang terbentuk sesuai pengesahan oleh kepala desa/lurah KPB dari 1631 penerima bantuan, dengan fasilitator yang diturunkan 33 orang. Dengan demikian masih sebagian besar belum terbentuk.
“79 KPB ini mereka dalam posisi legalitas kelompok khan sudah, yang telah di-SK-kan kepala desa/lurah. Dari situ proses perencanaan mulai berjalan oleh fasilitator, tim teknis dan KPB. Sesuai perencanaan masing-masing kelompok itu dengan tingkat kerusakan dan pembiayaan yang ada,” jelasnya usai RDP dengan komisi I DPRD kota Ambon, Kamis (1/10/20).
Belum ada KPB tambahnya, perencanaan belum bisa dijalankan. Sebab itu fasilitator harus ikut mendorong bersama pemerintah kota, kecamatan dan desa untuk yang belum, segera dibentuk KPB agar proses perencanaan berjalan. Ketika sudah perencanaan, baru dan bisa cair.
“Kepastian kapan pencairan ketika seluruh proses perencanaan dibawah sudah selesai. Anggaran pada rekening KPB akan dicairkan untuk pembiayaan pengadaan material, upah kerja dan lainnya.
Kita tidak bisa bilang besok, karena butuh perencanaan. Harusnya proses itu secepatnya. Kita tidak bisa memastikan hanya 1-2 hari, tergantung kondisi lapangan,” beber Far-far.
Kepala BPBD kota Ambon Demmy Paais menambahkan, tiap KPB bisa diisi 10-15 KK. Jika disesuaikan jumlah korban 1631 KK, diperkirakan 800 sekian korban terakomodir. Masih ada setengahnya belum bentuk kelompok. Jumlah anggota KPB berbeda-beda.
“Dana akan cair tergantung fasilitator dan KPB punya perencanaan kerja. Setelah disampaikan ke kita, kita koordinasi dengan bank untuk buka blokir dan cairkan dananya. Memang kesulitan kerjanya sesuai mekanisme, tidak bisa cair begitu saja. Kita juga tidak berani tanggungjawab kalau ada terjadi sesuatu dikemudian hari,” pungkasnya. (MR-02)
Comment