AMBON,MRNews.com,- Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon memilih Jemaat GPM Bethabara Klasis Kota Ambon sebagai salah satu locus implementasi Tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat (PkM) tahun 2020, bersama 14 tim PkM lain diberbagai daerah.
PkM yang berlangsung Sabtu-Selasa (17-20 Oktober 2020) dan terpusat di Gedung Gereja Bethabara mengusung tema peningkatan pola belajar daring bagi anak dan peningkatan ekonomi berbasis budaya di Jemaat GPM Bethabara. Lebih menyasar pelaku usaha kecil, orang tua dan pengasuh.
Rektor IAKN Ambon yang juga ketua tim PkM Jemaat Bethabara Dr A.Ch Kakiay, MSi katakan, tim ini fokus untuk penanganan pembelajaran dalam jaringan (daring) dan penguatan ekonomi umat sesuai dengan hasil survey anggota tim.
“Hasil survei mereka memang menemukan dampak pandemi Covid-19 di Jemaat ini dua, pendidikan daring dan ekonomi umat sangat kena. Maka itu kita akan siapkan WiFi gratis untuk enam bulan disatu titik dan akan dikoordinasi mungkin ada kelompok apakah dari pengasuh atau siapa agar mendampingi mereka belajar daring,” beber Kakiay, Sabtu (17/10).
Dirinya berharap, meski dimasa Pandemi, tetapi kesulitan anak karena kuota internet selama belajar daring bisa teratasi dan IAKN bisa menjembatani kelompok-kelompok yang pembelajaran daring tidak berlangsung dengan baik. Materi ajar sesuai kurikulum bisa didapat pada jenjang pendidikannya.
“Untuk penguatan ekonomi, dari 29 pelaku usaha kecil memang basic mereka sudah punya usaha dan kami cuma menjamin keberlanjutan usahanya saja dengan membantu bahan-bahan sesuai bidang usaha mereka. Harapannya ekonomi umat di Jemaat tidak surut meski dimasa Pandemi,” harap Rektor wanita pertama di IAKN Ambon.
Sementara Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPM Bethabara Pendeta Lou Mustamu mengapresiasi dan berterima kasih bagi IAKN Ambon lewat kegiatan PkM yang salah satunya memilih Jemaat-nya. Apalagi tema dan sasaran kegiatan PkM juga pas. Karena pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi umat terutama usaha-usaha kecil.
“Di Jemaat ini, status suaminya pekerja sementara dirumahkan oleh perusahaan. Maka untuk membantu ekonomi keluarga, sekarang lebih banyak lewat ibu-ibu dengan usaha kecil, apakah tenun, makanan siap saji, dagangan kue, sembako. Katong bersyukur sekali atas perhatian IAKN Ambon dan jelas sangat terbantu,” jelas Mustamu.
Disela kegiatan, Rektor IAKN Ambon usai membawa materi tentang peran komunitas dan nilai budaya dalam meningkatkan daya dan pola belajar anak, membagikan bantuan bahan usaha secara simbolis kepada dua pelaku usaha yaitu usaha tenun dan dagangan kue.
Dua materi lain yang disajikan kepada peserta PkM dihari pertama yaitu bagaimana meningkatkan ekonomi berbasis budaya dari Ferry Rangi, MA dan manajemen keuangan UMKM oleh Meiske Wenno SE.MM, akademisi fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Pattimura Ambon.
Untuk materi hari kedua disajikan oleh Marlin Laimeheriwa, M.Phil berjudul modernitas pendidikan dan dampaknya serta peran Gereja dalam pendidikan anak dari KMJ Bethabara Pendeta L Mustamu, S.Th.
Selain itu tim PkM juga melakukan pemasangan pamflet tentang tips mengelola keuangan selama masa pandemic, tip sehat bepergiatn dari luar rumah, dan tips mendampingi anak belajar selama masa pandemic. Ketiga itu bagian dari penyebaran pengetahuan berkaitan dengan pendidikan dan ekonomi. (MR-02)
Comment