AMBON,MRNews.com.-. Proyek pembangunan talud sedimen sungai Way Ela, Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah yang dibangun tahun 2020 oleh CV Tunggal Jaya dengan anggaran Rp 6 M mengalami kerusakan cukup parah akibat tingginya curah hujan beberapa waktu lalu.
Parahnya lagi, akibat kerusakan talud sedimen sungai Way Ela puluhan rumah warga mengalami kerusakan dan perlu dilalukan penanganan darurat.
Padahal pembangunan talud sedimen baru dilakukan tahun 2020. Kerusakan talud sedimen dinilai akibat perencanaan yang kurang matang. Karena itu, Komisi III DPRD Maluku telah mengagendakan pemanggilan Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku guna meminta penjelasan.
” “Iya, kita sudah mengagendakan pemanggilan BWS” kata Ketua Komisi III DPRD Maluku Richard Rahakbauw di DPRD Maluku.
Hal senada juga ditegaskan Sekretaris Komisi III Rovik Afifudin. Menurutnya, komisi akan meminta penjelasan BWS terkait kerusakan proyek pengendalian talud sedimen sungai Way Ela termasuk bagaimana penanganan rumah warga yang mengalami kerusakan.
“Kita berharap ada itikad baik BWS untuk segera melakukan penanganan dan pengendalian talud sedimen sungai Way Ela” ujarnya, Jumat ( 23/7).
Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Hatta Hehanussa menambahkan jika dari proyek pengendalian talud sedimen Way Ela yang mengalami kerusakan parah akibat tingginya curah hujan sehingga menutup sedimen di hulu bagian atas.
Dirinya berharap kedepannya, dalam pengerjaan proyek harus disesuaikan dengan jumlah anggaran agar pengerjaan dapat dilakukan secara fokus.
“Dalam hal ini komisi III akan melakukan on the spot agar bisa mengetahui secara pasti kondisi di lapangan sehingga pelaporan kepada pemerintah daerah sesuai fakta lapangan” urainya . (MR-01)
Comment