AMBON,MRNews.com,- Sejumlah pakar Geothermal diantaranya Guru Besar Universitas Indonesia terkait Geothermal Yusuf Daud, Ahli Geothermal dari Intitute Teknologi Bandung (ITB), Ahli Geologi dari ITB Alven Rudiawan dan Konsultan BAPPENAS dari Calvin Institute Wilhan Louhenapessy siap digandeng pemerintah kota (Pemkot) Ambon.
Digandengnya para pakar Geothermal oleh Pemkot itu bertujuan membahas hasil kajian ilmiah terkait masalah gempa bumi yang terjadi sejak September 2019 yang hingga kini masih sesekali terasa.
Tim Pemkot Ambon yang dipimpin langsung Walikota Ambon Richard Louhenapessy, Wakil Walikota Syarif Hadler dan Ketua DPRD Kota Ambon Ely Toisuta dalam waktu dekat akan bertemu para pakar itu untuk membahas hasil kajian terkait geothermal di Maluku Tengah, tepatnya di Tulehu. Termasuk pula sekretaris kota, ketua fraksi dan komisi DPRD serta Kepala Pusat Gempa Universitas Pattimura Ferad Pattiruhu bagian dari tim.
“Kepada para pakar, tim Pemkot Ambon akan menjelaskan terkait kondisi aktual Maluku pasca gempa yang terjadi, dan kemudian para pakar tersebut akan mempresentasikan secara ilmiah, hasil kajian dari tim ahli mereka tentang geothermal. Apakah hal tersebut merupakan salah satu penyebab ataukah tidak,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Enrico Matitaputty kepada awak media di Balaikota Ambon, Minggu (12/1/2020).
Pembahasan yang akan dilakukan bersama para pakar, dikatakan, merupakan lanjutan dari kegiatan tanggal 3 Desember 2019 lalu. “Kalau pada tanggal 3 Desember itu, berbicara pada kejadian alam, maka pertemuan nanti akan lebih kepada hasil kajian ilmiah terkait kondisi geothermal dan ada tidaknya dampak terhadap gempa bumi di Maluku,” katanya.
Pasalnya diakui Enrico, kejadian gempa bumi yang terjadi di Maluku merupakan faktor alam, namun belakangan muncul wacana-wacana terkait penyebab lain dari gempa bumi tersebut.
“Gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi, namun belakangan muncul wacana yang mengatakan bahwa kejadian tersebut ada kaitannya dengan proyek geothermal yang dilakukan di wilayah Maluku tengah,” kata Kadis.
Karena itu, lanjutnya, Walikota Ambon berinisiatif untuk melakukan diskusi lanjutan serta membahas kajian ilmiah yang sudah dilakukan terkait wacana-wacana tersebut. Dirinya pun sudah berkoordinasi dengan pihak ESDM yang menangani masalah geothermal.
“Saya juga sudah berkoordinasi dengan Vice President Panas Bumi dari PLN Bapak Aris Eddy, dan beliau merekomendasikan kami untuk nantinya membahas hasil kajian ilmiah yang sudah dilakukan bersama para pakar geothermal di Indonesia,” terangnya. (MR-02/MC)
Comment