HARUKU,MRNews.com,- Mengarungi lautan dan ombak dari Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu tak halangi Jeffry Daniel Waworuntu (JDW), calon anggota (Caleg) DPR-RI untuk datang menjumpai warga yang ada di negeri Haruku-Sameth, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah untuk bertatap muka sekaligus sosialisasi pencalonan dirinya yang bertarung pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019 sebagai perwakilan Provinsi Maluku ke Senayan, Jumat (18/1/19).
JDW dan rombongan tiba di pelabuhan Haruku-Sameth disambut paduan terompet dan tarian cakalele bulu ayam oleh anak-anak, dibarengi penyematan kain berang dan tombak. Serta nyanyian khusus dari ibu-ibu.
Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Pulau Haruku, Marcus Souissa dalam kesempatan itu apresiasi JDW yang memilih pulau Haruku khususnya Haruku-Sameth sebagai pusat sosialisasi dan pengenalan diri. Hal ini menjadi yang pertama kali untuk Caleg DPR-RI terkhusus dari PDIP. Karena itu dipertegas bahwa siapapun yang datang apalagi dari caleg PDIP maka tanggungjawab pengurus, kader dan simpatisan PDIP, wajib didukung dan ekstra kerja.
“Ini tanggungjawab kita menangkan PDIP. Semua pengurus PAC yang ada di tiap kampung bantu konsolidasi termasuk ranting dan anak ranting. Apalagi Pa JDW orang pertama yang kesini,” ujarnya sembari sosialisasi cara pencoblosan kepada warga dua negeri bersaudara itu yang sangat antusias ikuti.
Sementara saat sosialisasi, JDW mengaku dirinya ingin majukan Maluku lewat PDIP terutama membantu pemerintah mengeluarkan Maluku dari posisi keempat termiskin di Indonesia. Bahwa ada kerikil kecil yang menghiasi dalam proses, itu bagian dari tantangan menuju perjuangan sesungguhnya. Karena diyakini jika punya niat dan hati yang tulus melayani pasti semua lancar. Prinsipnya, bekerja yang jadi bagianmu, selanjutnya biarlah Tuhan yang menentukan lewat pilihan masyarakat.
“Beta baru pernah datang ke Haruku, meski harus lewati ombak dan gelombang tinggi di lautan tapi itu bagian dari tantangan dan dinamika. Jujur, beta terkesan dengan kultur, budaya yang ditampilkan. Harus terus dijaga dan dilestarikan pada anak cucu. Saya juga harus mengenal karakter, kultur dan budaya Maluku, termasuk di Haruku. Maka perlu intens sosialisasi. Beta punya rindu ketemu semua orang Maluku. Tantangan beta untuk melayani maka harus selalu kunjungi warga,” bebernya.
Dikatakan suami Ruth Sahanaya itu, Maluku harus keluar dari zona nyaman. Tidak boleh berpuas dengan yang ada sekarang, mesti kreatif, tidak boleh orientasi jadi PNS karena saat ini penerimaan sedikit. Sehingga harus kembangkan diri jadi wirausaha muda yang kreatif. “Misalnya, buah gandaria bisa diolah jadi sambal bermacam varian, selai. Bubengka Haruku bisa dibuat varian dan kemasan berbeda untuk diekspor keluar. Paling penting masyarakat harus terus bahagia dan senang. Itu niat beta dorong pengembangan ekonomi keluarga, asalkan didukung masyarakat,” tukasnya.
Seorang warga, Yohana Selanno/Tahya saat penyampaian aspirasi ingin JDW bantu memfasilitasi pelatihan atau strategi pengembangan potensi ekonomi lokal berbasis rumah tangga bagi perempuan kreatif Haruku-Sameth, baik cara produksi maupun ekspor jika terpilih. “Beta pastinya siap bantu dengan kemampuan dan apa yang dimiliki. Namun semua akan lebih mudah jika basudara percayakan beta wakili aspirasi basudara di DPR-RI. Harapannya itu,” jawab JDW. (MR-02)
Comment