AMBON,MRNews.com,- Setelah kurang lebih 3,5 jam diamankan sementara di Mapolsek Sirimau dalam aksi demonstrasi menolak PPKM mikro diperketat, 27 mahasiswa lintas kampus dan 1 warga akhirnya dilepas pulang aparat kepolisian.
Ke-28 orang itu diamankan sekira pukul 14.30 WIT dan keluar Mapolsek kurang lebih pukul 18.00 WIT. Mereka diduga provokasi teman-temannya terus melanjutkan aksi, meski sudah disuruh bubar lantaran tidak ada ijin dan ada dimasa PPKM diperketat.
Salah satu pendemo yang ikut diamankan Hijrah mengaku, ada sekitar 28 orang yang diamankan. Satu diantaranya warga masyarakat, sisanya 27 orang mahasiswa.
“Katong sekitar 28 orang. Didalam, katong disuruh duduk mendengar apa yang disampaikan Kapolres untuk menertibkan keamanan kota Ambon yang masih Pandemi Covid-19,” ujarnya.
Kemudian lanjut Hijrah, dia dan rekan-rekannya diinterogasi, diambil sidik 10 jari lalu disuruh keluar ajak rekan-rekan pulang. Tidak ada intimidasi yang terjadi.
“Didalam itu kami mendesak Kapolres berkoordinasi dengan Walikota Ambon agar bisa kami audience untuk menyampaikan tuntutan mencabut PPKM dan akan taati protokol kesehatan,” tandasnya.
Selain itu, tambah Hijrah, pendemo yang diamankan hanya diminta patuhi protokol kesehatan (Prokes) dan dilakukan Swab tes Antigen karena kondisi Kota Ambon sudah sangat memperhatikan.
“Kita di Swab antigen oleh tim medis dan diminta alamat lengkap untuk kemudian bila hasil tes keluar positif maka semua mahasiswa yang turun demo akan dijemput. Itu menurut Kapolres yang saya dengar,” tandas mahasiswa Fisip Unpatti itu.
Sebelumnya, Kapolresta Pulau Ambon dan Pp Lease Kombes Pol Leo SN Simatupang katakan, para pendemo diamankan sementara lantaran himbauan bubar tapi ditolak pendemo yang kemudian terjadi bentrok.
“Mereka kita amankan karena kalau tidak nanti mereka akan memprovokasi teman-teman yang lain. Kita hanya ambil keterangan tentang kenapa mereka melakukan aksi demo disaat PPKM,” jelasnya disela-sela demo.
Mereka yang ditahan diakui Leo, tidak ada masalah, cuma untuk pembinaan. “Nanti kita lihat tingkat kesalahannya, kalau tidak yah akan kita pulangkan,” tandas Kapolresta.
Diharapakan ini menjadi demo terakhir kali karena masih Pandemi Covid-19 dan bersama menjaga situasi serta menekan penyebaran Covid-19 agar semakin turun. Sebab kasus kematian akibat Corona setiap harinya ada.
“1-5 orang tiap hari meninggal, kemarin malam 11 orang yang kita makamkan karena COVID-19. Cukup tinggi. Jadi kami harapkan dukungan seluruh masyarakat apalagi mahasiswa bersama untuk edukasi,” pungkasnya. (MR-02)
Comment