AMBON,MRNews.com,- Duta Besar Republik Indonesia untuk China & Mongolia Djauhari Oratmangun menyebut, ada empat sektor yang akan berubah pasca adaptasi kebiasaan baru (AKB) yaitu perhatian terhadap kesehatan, kelestarian lingkungan, empatic society, dan semua akan menjadi digital.
Hal tersebut disampaikan Oratmangun dalam Webinar Rumah Milenial Indonesia (RMI) – Wilayah Maluku dengan topik “Adaptasi Kebiasaan Baru? Mari Baku Tongka Bangun Maluku”, Rabu (22/7).
Empat sektor tersebut akan menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat karena menurutnya, masyarakat akan lebih cenderung meningkatkan perhatiannya terhadap kesehatan sehingga menyebabkan industri yang berkaitan dengan healthy life style akan lebih menonjol.
Kemudian perhatian terhadap kelestarian lingkungan hidup, juga akan meningkat sehingga industri-industri yang terkait lingkungan hidup akan menonjol, salah satunya industri kelautan yang dijalankan secara maritim.
Berikutnya yaitu emphatic society, dimana masyarakat lebih saling memperhatikan, dimana orang-orang yang posisi bisa membantu akan membantu orang-orang yang berada dalam posisi membutuhkan bantuan.
Lalu semua hal akan menjadi digital, semua yang serba online itu kenaikannya sangat signifikan diera sekarang, berarti diera baru itu juga akan menonjol.
“Selain empat sektor yang dijadikan sebagai kebiasaan baru masyarakat itu, ada empat hal penting yang akan dihadapi warga Indonesia termasuk Maluku saat AKBD nanti yaitu sektor perdagangan dan eksport, sektor investasi, tourism ekonomi, dan digital ekonomi,” tukas Oratmangun.
Khusus menghadapi era AKB, Oratmangun katakan, Maluku mempunyai banyak potensi yang bisa dimanfaatkan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang nanti muncul pasca itu. Diapun sangat meyakini pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota sudah menyiapkan berbagai macam rencana jitu.
“Tentunya pak Gubernur dan para pimpinan di Maluku sudah punya proyeksi kedepan. Karena untuk menghasilkan satu kebijakan untuk membangun Maluku pasti pemerintah sudah punya perencanaan,” tandasnya.
Untuk membangun Maluku baginya, merupakan tugas bersama, sehingga pertama yang harus dilakukan adalah mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah khususnya dalam proses implementasi kebijakan.
“Apabila kita bisa berkontribusi secara langsung didalamnya maka itu akan lebih baik,” tutupnya. (MR-02)
Comment