AMBON,MRNews.com,- 18 Pekerja Seks Perempuan (PSP) eks lokalisasi prostitusi Tanjung Batumerah menghilang pasca penutupan lokalisasi hingga kini belum ditemukan. Belum diketahui alasan mereka hilang, apakah disengaja atau tidak. Namun upaya sudah dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Ambon. Hasilnya masih nihil.
“Kami berkoordinasi dengan tim terpadu penertiban untuk melihat 18 PSP yang belum itu dimana. Sebab sesuai kesepakatan, mereka mau dipulangkan bersama rekan mereka. Tapi ternyata setelah kita masuk cek dan razia di wisma-wisma dengan aparat di Tanjung, mereka tidak ada. Kamar-kamarnya sudah dikunci, digembok dari luar,” beber Kepala Dinsos Ambon Nurhayati Jasin.
Jasin bahkan mengaku bingung dan bertanya-tanya dimana 18 PSP itu sebenarnya. Apakah memang sengaja disembunyikan oleh mucikari atau karena lainnya. Sementara 32 PSP lain sudah dipulangkan.
“Ternyata malam setelah penutupan, kita ditelpon suruh jemput dibeberapa hotel ada tiga orang. Kemudian ada dua orang yang telepon lagi, untuk dijemput di gapura. Kita jemput. Lalu mereka sudah kita pulangkan kemarin ke Jawa Timur, Makassar,” ujarnya.
Pihaknya juga kata Jasin, akan berkoordinasi dengan aparat keamanan. Karena sudah ada Perwali sehingga pasti ada sanksi bagi para PSP itu. “Kita juga akan turun lagi di eks lokalisasi, kalau ada kedapatan, berarti mereka akan berhadapan dengan hukum,” sebutnya.
Selain itu, akan juga dilakukan razia ke hotel, penginapan dan kos-kosan, karena memang targetnya kesana. Pasca kembalinya Sekretaris kota Ambon selaku ketua tim terpadu penertiban dari tugas luar daerah.
“Kami akan tunggu Pa Sekot kembali, untuk rapat tim guna strategi kita seperti apa. Pasti kita akan turun semua dengan tim terpadu mencari mereka karena kita belum tahu keberadaan mereka dimana,” bebernya.
Sementara, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon Mourits Tamaela mendorong Dinsos razia rutin ke kos, penginapan dan hotel terkait 18 orang PSP yang hilang entah kemana pasca penutupan. “Itu Dinsos janji. Kita dorong. Sehari dua. Dan akan rutin guna mengurangi prostitusi liar. Komisi akan awasi, karena komisi juga bagian dari tim,” ingatnya. (MR-02)
Comment