AMBON,MRNews.com,- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di ibukota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) beberapa waktu terakhir menurut Bupati Benyamin Thomas Noach karena faktor cuaca dan pengiriman yang terlambat. Namun dirinya sudah koordinasi dengan dinas terkait dan dipastikan minggu ini sudah tersedia BBM ke Tiakur.
“Mungkin dalam minggu ini sudah tersedia, pengiriman BBM ke Tiakur. Sebenarnya itu domain Pertamina. Tapi diupayakan pasti masuk segera. Kepastian waktunya belum tahu, kapalnya nanti kita lihat. Tapi sudah diurus lah,” akui Noach kepada awak media di Ambon, Senin (20/1/2020).
Soal dugaan penimbunan BBM oleh oknum-oknum terkait sehingga timbulkan kelangkaan dan mahal, Noach mengaku aparat sementara mengecek kebenaran dugaan tersebut. Tapi biasanya, terjadi kelangkaan karena stok BBM yang diberikan atau masuk juga terbatas.
“Petugas sementara identifikasi jangan-jangan yang diduga itu benar. Dinas terkait juga sudah bergerak cek di stok-stok gudang BBM dan memang faktanya demikian, terbatas,” jelas dia.
Ditanya tentang total BBM yang didapat MBD Noach mengaku, ada APMS di Kisar dan Moa yang bertanggungjawab. Biasanya mereka mendapat minyak subsidi dan non subsidi. Dimana subsidi masuk dari Saumlaki dan Ambon dan faktor cuaca kadang-kadang mempengaruhi.
“Jadi biasanya kelangkaan BBM itu terjadi juga karena cuaca. Apalagi dengan musim-musim ekstrem begini terjadi. Tapi kalau normal itu, tidak. Kita antisipasi lah,” ujar politisi PDI Perjuangan.
Saking langkanya BBM, kabarnya satu liter Pertamax dijual 50 ribu per botol. Pemerintah pun diminta solusi mengatasi hal itu agar BBM tidak mahal dan bisa berlaku BBM satu harga.
“Katong akan minta terus, usul terus ke pemerintah pusat. Sebab untuk di Maluku, belum dikenakan BBM satu harga. Tidak seperti di Papua yang sudah berlaku. Bukan saja MBD tapi seluruh Maluku kita berjuang untuk itu,” ungkapnya.
Disinggung janji BBM satu harga pernah diutarakan politisi PDI Perjuangan yang juga anggota DPR-RI Mercy Barends saat kampanye Pileg di MBD, Noach menilai wajar itu bagian dari perjuangan Mercy dan tentu akan diperjuangkan juga olehnya selaku kepala daerah bersama stakeholder lain.
“Namanya juga perjuangan, yang disampaikan ibu Mercy maupun kita semua. Sama-sama berjuang tapi semua butuh proses. Ibu Mercy sampaikan perjuangan, kita juga demikian. Mudah-mudahan kedepan pemerintah pusat memperhatikan. Kita sama-sama berjuang untuk itu. Lewat DPRD, eksekutif, kita berjuang semua. Sama-sama kerja dan upayakan. Ibu Mercy berjuang untuk Maluku, kita juga berjuang lewat jalur-jalur kita,” tegas Noach. (MR-02)
Comment