AMBON,MRNews.com,- Pasca tiga tenaga medis positif COVID-19 yang diikuti 22 tenaga medis lainnya reaktif Rapid tes, dipastikan mulai besok (hari ini-red) hingga 14 hari kedepan, RSUD dr Haulussy-Ambon akan “Lockdown” dari pelayanan pasien umum.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meykal Pontoh katakan, langkah itu ditempuh sebagai bagian dari sterilisasi pelayanan RSUD dr Haulussy.
Sehingga juga rumah sakit bisa berkonsentrasi full dalam penanganan pasien COVID. Agar pula pasien umum yang telah dirawat tidak tertular dari perawat atau tenaga medis lainnya meski sudah diisolasi.
“Sementara kita batasi. Tidak ada pelayanan selama 14 hari. Karena kita rencana sterilisasi rumah sakit. Sebab sudah ada tenaga medis yang sesuasi hasil Swab terkonfirmasi COVID maupun reaktif. Kita harap masyarakat paham kondisi itu,” jelas Meykal.
Sebelumnya diketahui, tiga tenaga medis RSUD Haulussy terkonfirmasi positif COVID-19 yakni pasien kasus 26 berinisial MM (41), pasien kasus 27 berinisial UM (29) serta pasien kasus 28 inisial T (30). Sekarang ketiganya dirawat/isolasi di RS tersebut.
“Iya, tiga pasien positif COVID-19 itu tenaga medis RSUD Haulussy. Mereka sekarang diisolasi di rumah sakit. Sebelumnya hasil Rapid mereka reaktif,” ungkap Meykal di lantai VI kantor Gubernur, Senin (11/5).
Sementara, lanjut dia, diluar tiga perawat positif COVID, dari kurang lebih 100 tenaga medis (dokter dan perawat) dan pegawai RSUD dr Haulussy yang di-RDT, 22 orang hasilnya reaktif. Mereka pun telah diisolasi. Beberapa diantaranya juga sudah lakukan Rapid tes kedua.
“Itulah alasan pelayanan ditutup. Sebab kita tahu, yang datang ke RSUD ada pasien jujur dan sembunyi penyakit. Lebih banyak pasien sembunyi karena takut stigma negatif masyarakat, apalagi jika ada gejala serupa. Jelas ini membahayakan tenaga medis,” pungkasnya. (MR-02)
Comment