AMBON,MRNews.com,- 12 kasus positif Covid-19 per 24 September 2020 masih dimiliki Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
Bupati Malra Thaher Hanubun pun mengaku, pihaknya terus menjaga ketat pintu masuk keluar baik pelabuhan maupun bandara agar tidak kecolongan untuk kedua kalinya dan bisa menekan angka penyebaran Covid-19.
“Yang jelas sekarang semua pintu kita jaga tapi tidak menutup kemungkinan misalnya kapal, penerbangan untuk ditutup karena itu akses yang menghubungkan kabupaten dan provinsi,” jelas Hanubun kepada awak media di kantor Gubernur Maluku, Kamis (24/9).
Namun diakui Hanubun, untuk menutup akses bandara dan pelabuhan sepertinya berat sebab jadi sentra aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Sehingga pihaknya meningkatkan pada penegakkan protokol kesehatan secara ketat.
“Kalau misalkan kita tutup akses itu semua kayaknya agak berat. Kayaknya kita buka tapi tetap dengan protokol kesehatan kita laksanakan,” tukas mantan anggota DPRD Maluku.
Mengenai penanganan Corona menurutnya, 11 kabupaten/kota di Maluku harus jujur untuk bicara, sebab tidak ada daerah di Maluku yang masuk zona hijau. Sehingga harus semua bekerjasama memastikan semua sentra tertangani dan menekan penyebaran Covid-19 dengan cara masing-masing.
“Saya sudah jaga semua pintu masuk, laut, darat, udara saya jaga semua. Tapi ada yang jebol. Saudara-saudara kita yang ada di Sulawesi Tenggara yang mau ambil telur ikan pada musim Timur kemarin datang, mungkin tanpa menjalankan protokol kesehatan dengan baik maka kita jebol disitu. Pergerakan orang sudah terjadi dan penyebaran meluas,” beber Hanubun.
Maka dari sebagai kepala daerah, Hanubun berharap lewat pemerintah provinsi kerjasama dengan provinsi-provinsi lain untuk sementara tidak izinkan warganya berpergian keluar daerah termasuk datang ke Malra.
“Mereka datang juga sembunyi-sembunyi istilahnya jalur tikus. Ini yang harus kita pertegas agar tidak boleh terjadi lagi,” demikian Hanubun. (MR-02)
Comment