by

Walikota “Warning” DLHP & Camat Soal Sampah Bekas Makanan Pasien Covid-19

AMBON,MRNews.com,- Walikota Ambon Richard Louhenapessy memberikan warning penting kepada dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon dan para Camat agar perhatikan secara serius tentang sampah bekas makanan pasien Covid-19, khusus pelaku isolasi mandiri.

Pasalnya, diakui Louhenapessy, fakta membuktikan bahwa salah satu alasan sehingga di Pulau Jawa tingkat terkonfirmasi positif Covid-19 naik karena kurangnya perhatian terhadap sampah bekas makanan pasien Covid-19.

“Pa Edo (Plt Kadis LHP-red) perhatikan benar sampah-sampah. Terutama sampah bekas makanan yang dikonsumsi pasien Covid-19 yang tinggal di rumah untuk isolasi mandiri.
Demikian pula Lurah, Kades dan Raja dibawah komando para Camat,” tandas Louhenapessy kepada awak media di Ambon, Rabu (7/7).

Masalah itu tidak boleh dipandang sepele, sebab memiliki dampak besar. Maka Walikota sarankan agar harus dibentuk tim untuk monitoring ini atau diambil alih Kades, Lurah, Raja dibawah komando Camat dengan berkoordinasi bersama DLHP.

“Saya minta Pa Edo koordinasi dengan Lurah, Kades dan Raja agar ini bisa tersosialisasi ke masyarakat. Sebab kalau pasien isolasi mandiri dia makan dan bekas makanan disatukan dengan sampah lain lalu dibuang didekat rumah, bisa berdampak besar bagi kesehatan warga lain yang sehat dan tidak terpapar,” jelasnya.

Dalam koordinasi lintas elemen itu, Louhenapessy berharap, agar nantinya bisa dikondisikan oleh Kades, Lurah dan Raja ke RT/RW agar memastikan sampah pasien Covid-19 yang isolasi mandiri dan sampah biasa terpisah.

“Paling tidak, mereka harus punya tempat sampah sendiri, diikat rapi kantongnya dan tidak digabung dengan sampah lain agar tidak terkontaminasi. Ini kelihatan simpel, tapi survey membuktikan itu berdampak besar dan penyebaran Covid-19 terjadi salah satunya karena faktor itu,” terangnya.

Selama ini sambung politisi Golkar, pemerintah dan warga kota tidak pikirkan hal tersebut.

“Yang kita pikir hanya soal sampah B3 untuk pasien isolasi terpusat. Sedangkan sampah isolasi mandiri tidak kita pikirkan,” sesalnya.

Selain mempertegas soal sampah, mantan ketua DPRD Maluku itu juga meminta Kepala Dinas Perhubungan dan jajaran agar perhatikan secara benar lima (5) jalur yang telah ditentukan untuk jalur parkir progresif terutama selama PPKM mikro berlaku.

“Diperhatikan betul agar parkir tepat dan tertib di jalurnya, jangan kita lengah,” pinta Louhenapessy. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed