by

Sebelum ke Australia, 15 TK Perawat Ambon Dalami Bahasa Inggris

AMBON,MRNews.com,- Lima belas (15) orang terpilih sebagai tenaga kerja (TK) perawat dari kota Ambon yang akan dikirim ke Australia bulan Mei mendatang, sementara mengikuti pendalaman Bahasa Inggris di Universitas Pattimura (Unpatti)-Ambon selama beberapa waktu kedepan. Hal itu dilakukan, untuk memenuhi standar negara tujuan disertai pendalaman culture budaya negeri Kanguru.

“Mereka ini ada sementara mengikuti pendalaman Bahasa Inggris di Unpatti. Dengan standar Australia disertai pendalaman bagaimana culture masyarakat Australia yang akan mereka hadapi. Kita mulai coba dengan memilih 15 orang lewat tes dari 80 mendaftar,” ungkap Walikota Ambon Richard Louhenapessy kepada awak media di Balaikota Ambon, Kamis (23/1).

Nantinya menurut Louhenapessy, 15 orang itu akan dikirim pemerintah kota (Pemkot) ke Australia dalam pengawasan pemerintah pusat sebagai nurse (perawat). Ini jadi pola pendekatan yang baru. Apalagi dalam rapat koordinasi terbatas dengan Kemenko Perekonomian di Jakarta, pihak Kemenko sudah memberikan lampu hijau bagi Pemkot untuk mengadakan kerjasama dengan Australia guna mengirimkan tenaga kerja itu.

“Mereka bukan seperti TKI. Tapi kerjasama resmi antara kota dan kota maupun dengan pelaku usaha di Australia untuk menjadi pekerja disana berupa perawat. Kalau ini sukses, saya harap bisa membuka pintu yang besar lagi bagi yang lain untuk bisa ke Australia guna bekerja disana,” beber politikus partai Golkar.

15 tenaga kerja itu lanjutnya, akan dikontrak dua tahun dulu. Kalau nantinya owner atau tuan rumah di Australia merasa cocok dengan para pekerja, bisa saja diperpanjang. Disana, mereka sebagai perawat untuk bayi (baby sitter), melayani mereka yang disabilitas serta orang tua lanjut usia (Lansia).

“Ini khan cukup besar sekali mereka punya pendapatan per bulan. Per tahun itu kurang lebih dia bisa cover sampai 500 juta, potong pajak paling tidak take on pay 350 juta per tahun, setelah after text. Jadi kalau ini bisa berjalan, luar biasa,” pungkasnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed