by

Perombakan Birokrasi di Pemkot Ambon Masih Terus Terjadi

AMBON,MRNews.com,- Perombakan birokrasi gelombang keempat pada jajaran pemerintah kota (Pemkot) Ambon masih akan terjadi Minggu depan usai dilakukannya assesment.

Hal itu dipastikan Walikota Ambon Richard Louhenapessy usai melantik 168 pejabat eselon IV yang masuk gelombang ketiga perombakan birokrasi di hall Maluku City Mall (MCM) Ambon, Rabu (13/1/2021).

“Nggak, masih lagi. Jadi nanti Minggu depan kalau selesai assement itu dia bergerak lagi, yah. Prinsipnya itu dilakukan untuk mengedukasi ini pegawai,” tandas Walikota.

Menurutnya, tidak satu pun pejabat eselon yang non job. “Jadi nggak ada yang non job segala, nggak. Jadi kemarin yang parkir-parkir supaya ini pembelajaran kita rekrurt masuk lagi supaya ini pembelajaran buat pegawai,” tegas Louhenapessy.

Mengenai beberapa pejabat yang akan dilantik lagi guna mengisi posisi kosong, Louhenapessy mengaku tetap akan bergerak ketika assessment selesai dilakukan.

“Itu akang, nanti kita tunggu bergerak pada waktu assement selesaikan. Lalu yang di sekretaris-sekertaris ini kan bergerak keatas. Nanti kita isi lagi yang eselon III dia naik ke II, yang IV dia naik ke III itu,” terangnya.

Walikota menegaskan, semua proses itu sedikit terlambat karena kelemahan administrasi kepegawaian. Artinya bisa dikatakan pihak badan kepegawaian daerah dan pengembangan sumberdaya manusia (BKPSDM) salah.

“BKD salah. Oleh karena itu saya sudah bilang toh, tiga bulan harus dibenahi, tiga bulan harus dibenahi betul. Bukan itu saja, saya baru dapat informasi ada orang yang sudah 18 tahun di seksi itu, bayangin itu,” sesalnya.

Sebab itu, apakah kepala BKPSDM akan dievaluasi jika gagal membenahi sistem, politikus senior Golkar itu merespons diplomatis.

“Pak Robby (Asisten II Setkot Ambon-red) itu kan bulan Juli bergerak (pensiun), terjemahkan saja,” cetusnya.

Kepada 168 pejabat eselon IV yang baru dilantik, Louhenapessy berpesan bahwa staff itu tugasnya dua, mempersiapkan panggung dan mempersiapkan jalan untuk pemimpinnya.

“Jangan sampai dong persiapkan panggung lalu dong baik di panggung lai, atau siapkan jalan lalu dong bajalang di akang lai, nggak. Tugas staf hanya siap panggung. Persiapan itu tidak pernah dilihat orang cuma Tuhan yang tahu. Maka kalau dia persiapkan baik otomatis kedepan dia pasti akan dipanggung yang sama. Itu harapan saya,” imbuhnya.

“Jangan sampai dia siap panggung tetiba dibawah ada kayu yang keropos. Sehingga waktu dia kepala naik lalu roboh. Itu artinya dia punya maksud nggak benar. Pokoknya kali ini betul-betul hanya untuk kepentingan rakyat kota Ambon, bukan untuk kepentingan Walikota. Kalau ada kurang itu kelemahan sistem. Ini yang tiga bulan harus dibenahi,” kuncinya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed