MBD Tuan Rumah Bakudapa Anak-Remaja GPM Berskala Internasional
Maluku 

AMBON,MRNews.com,-  Jemaat Tiakur, Gereja Protestan Maluku Klasis Leti Moa Lakor bakal menjadi tuan rumah kegiatan bakudapa anak dan remaja se-GPM tahun 2018 yang akan diselenggarakan pada  01- 06 September 2018 mendatang.

Salah satu Panitia Pelaksana, Bobby Lewier dalam rilisnya kepada MimbarRakyatNews.com, Selasa (23/01) mengatakan, bakudapa anak remaja ini merupakan kegiatan Sinode GPM yang sangat penting dilakukan karena berkaitan dengan peningkatan kualitas dan pengembangan kapasitas, spiritualitas anak remaja gereja yang adalah sumber daya manusia (SDM) gereja kedepannya.

Apalagi, dikatakan Lewier, saat melantik 179 panitia pelaksana bakudapa anak remaja GPM, Minggu (21/01), Wakil Sekretaris Umum MPH Sinode, Pendeta Ny.M. Soukotta/J, S.Th mengatakan, tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan tiap tiga tahun ini, guna melatih dan membina anak remaja sebagai generasi penerus bangsa dan gereja di masa yang akan datang.

Selain itu, kegiatan ini merupakan yang pertama kali dijadikan bertaraf internasional karena akan diikuti 960 orang peserta, berasal dari Maluku dan Maluku Utara, serta provinsi lain di Indonesia bahkan beberapa negara sahabat.

“Kegiatan ini bertaraf internasional. Karenanya biarlah kegiatan ini juga mendatangkan manfaat sungguh–sungguh nyata bagi masyarakat Maluku Barat Daya yang berada di serambi perbatasan Australia dan Timor Leste,” tukas Soukotta.

Guna memperlancar kegiatan tersebut, dia menambahkan bahwa Tuhan telah memilih anak–anakNya berjumlah 179 orang untuk dipakai menjadi panitia bakudapa anak remaja GPM tahun 2018. Sehingga diharapkan semua yang dipercayakan bisa setia dan bertanggungjawab.

“Mereka ini merupakan orang–orang kecil, biasa dan sangat sederhana yang mau dipakai Tuhan melakukan perkara – perkara kecil, sederhana sampai perkara besar untuk mendatangkan berkat besar bagi bumi Kalwedo,” ungkapnya.

Secara teknis, lanjutnya banyak sekali kegiatan yang akan dilaksanakan pada event ini. Karenanya Soukotta berharap, panitia dapat secara bersama – sama dan mengandalkan Tuhan.

”Misalnya ada kegiatan yang dilaksanakan kegiatan pembinaan spiritual dan pengembangan karakter bagi anak- anak, pengembangan minat dan bakat, pembagian kelompok diskusi, games teknologi, fotografi serta saling tukar informasi antar peserta. Kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri bahkan orang lain. Kita harus mengandalkan Tuhan sang pencipta sehingga lewat kuasanya semuanya dapat berjalan dengan tuntunanNya,” pungkas Soukotta. (MR-05)

News Reporter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *