by

Jadi Kota Musik Dunia, 25 Rencana Disiapkan AMO

AMBON,MRNews.com,- Kota Ambon telah ditetapkan sebagai kota kreatif UNESCO berbasis musik pada akhir Oktober lalu bersama 65 kota lainnya di dunia. 25 rencana strategis kedepan pun telah disiapkan oleh Ambon Music Office (AMO), sebagai lembaga khusus yang diberi kewenangan penuh oleh pemerintah kota (Pemkot) Ambon untuk mendrive pengembangan Ambon sebagai kota musik.

Hal itu diakui Walikota Ambon Richard Louhenapessy kepada awak media di Balaikota Ambon, Senin (11/11/19).

“Yang pastinya AMO sudah mempunyai 25 rencana kedepan dan itu yang kita akan jalan sesuai dengan program. Tapi satu hal yang memang saya harus bersyuukur karena Ambon hanya sekali mengajukan permohonan ke UNESCO, beberapa kota di Indonesia maupun dunia berulang kali. Kuncinya dimana, saya mendengar bocoran dari teman-teman rupaya karena diplomasi Indonesia luar biasa, BeKraf itu diplomasinya luar biasa,” akui walikota.

Beberapa rencana itu menurut walikota, sejalan dengan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif (Menparekraf) yang sudah membuat komitmen untuk menjadikan Ambon sebagai kota percontohan di Indonesia serta harus ada even yang levelnya internasional. “Saat bertemu, beliau sudah bilang ke saya paling tidak September tahun depan ada even internasional yang disiapkan. Kemudian beliau juga sudah rekomended untuk bertemu beberapa EO yang selama ini menyelenggarakan kegiatan tingkat dunia,” tuturnya.

Karena itu, lanjutnya, sekarang pemerintah kota akan isi dimana kewajiban dalam waktu dekat lagi paling tidak Januari restoran, cafe sudah harus ada live musik. Artinya tidak lagi orgen tunggal dan sebagainya. Kemudian program rutin untuk musik harus dilaksanakan, apakah musik sudut kota, kegiatan musik rakyat dan sebagainya.

“Itu semua sudah masuk dalam perencanaan pariwisata sehingga betul-betul orang datang dari bandara itu menunjukkan benar ini kota musik dunia. Jadi musik ini harus kita rubah dari hobi menjadi profesi,” beber politisi Golkar.

Walikota pun mengaku, menjadi kota musik oleh UNESCO merupakan berkat yang patut disyukuri pemerintah dan masyarakat kota Ambon. Tentu semua itu terjadi berkat peran berbagai stakeholder termasuk BeKraf.

“Jadi kita mungkin hebat dalam mempersiapkan diri tapi kalau tidak, tidak dikenal itu juga tidak ada justifikasi dari negara-negara pendukung. BeKraf selain memberikan pembinaan kepada kita tapi juga BeKraf pergi kemana-mana meyakinkan seluruh kota musik yang ada sehingga saat UNESCO meminta konfirmasi ternyata kota musik yang juga sudah pernah tahu tentang Ambon tapi juga memberikan rekomendasi positif. Itu yang oleh UNESCO katakan diplomasi Indonesia itu luar biasa,” tutupnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed