AMBON,MRNews,com.- Penemuan sumur gas tahun 2012 pada blok non Bula oleh Citic Seram Energy ltd (CSEL) di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) membuka kesepakatan kerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Maluku Energi Abadi (MEA).
Melalui pembahasan yang panjang maka dipastikan akan segera diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar baik di Provinsi Maluku maupun di Indonesia.
Langkah ini merupakan lanjutan dari penandatangan MoU antara PT Pertamina gas dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT MEA terkait rencana kerjasama pemanfaatan gas hulu, pengembangan pasar serta pemanfaatan infrastruktur gas bumi di Jakarta pekan lalu.
“Sumur gas ditemukan sejak tahun 2012 silam. Bayangkan sudah masuk 10 tahun didiamkan. Alasannya karena belum ada pasar. Karena itu, kami telah melakukan terobosan dan mencari pasar sehingga tahun depan sudah mulai diproduksi” ujar Direktur PT MEA, Nursalam Latuconsina di ruang kerjanya, Selasa (23/11).
Pihak CITIC Seram Energy telah menyetujui untuk melakukan eksplorasi pada satu hingga 2 sumur yang ditemukan pada blok non Bula sehingga dipastikan pertengahan tahun 2022 sudah bisa diproduksi.
Karena itu, PT MEA telah berupaya dengan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Wahana Lestari yang bergerak di bidang tambak Udang bahkan dengan PT PLN untuk pemanfaatan gas .
“Kami telah melakukan MoU dengan PT Lestari dan telah disetujui sebab selama ini mereka menggunakan disel sehingga tidak ekonomis. Dengan produksinya sumur di blok non Bula maka gas yang mengalir akan banyak diminati termasuk PT PLN” urai Latuconsina.
Dijelaskan, jika ketersediaan gas pada blok non Bula sebesar 1/3 dari yang ada di blok Masela. Karena itu, PT PLN Pusat sudah memberi signal akan mempergunakan gas dari sumur yang ada di blok non Bula.
“Kalau tahun depan sudah diproduksi maka tentunya akan berdampak bagi Pendapatan Asli Daerah,” harap Latuconsina. (MR-01)
Comment