by

Balai Rakyat Belso “Lockdown”, Tergantung Hasil Swab

AMBON,MRNews.com,- Kurang lebih 10 dari 35 anggota DPRD kota Ambon sudah menjalani Swab tes termasuk semua pegawai sekretariat DPRD Kota Ambon, Jumat (11/12) pasca salah satu anggota DPRD fraksi NasDem inisial NP terkonfirmasi positif Covid-19. Sisanya akan ikut Swab tes, Senin (14/12).

Terhadap kondisi itu, Balai Rakyat Belakang Soya (Belso) kemungkinan akan ditutup sementara alias “lockdown” untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan terjadinya klaster baru meski NP sudah diisolasi.

Namun wakil ketua DPRD kota Ambon Rustam Latupono memastikan hal itu bisa terjadi tergantung dari hasil Swab keluar nanti dengan mayoritas positif, tentu tidak ada pilihan lain.

“Menunggu hasil Swab. Kalau ada yang positif, tidak ada pilihan. Untuk menekan penyebaran dan mencegah klaster baru maka untuk sementara tidak ada pelayanan dulu,” kata wakil ketua DPRD kota Ambon Rustam Latupono kepada media ini via WhatsApp, Minggu (13/12).

Meski begitu, politisi Gerindra itu berharap, hasil tes Swab baik anggota maupun pegawai semuanya negatif. Agar aspirasi rakyat tetap bisa disuarakan. Harapan itu karena menilik pasien NP terpapar Covid-19 dari anaknya, bukan dilingkungan DPRD.

“Mudah-mudahan semuanya negatif. Agar aspirasi rakyat tetap bisa disuarakan. Apalagi itu penyebaran dari anaknya, bukan dari lingkungan DPRD. Nanti tunggu saja hasil swab, apakah pelayanan kantor tutup atau tidak,” demikian Latupono.

Sementara, ketua DPRD kota Ambon Ely Toisuta menambahkan, Swab tahap pertama Jumat hasilnya belum keluar dan masih akan dilakukan Swab lanjutan Senin besok sehingga belum bisa dipastikan.

“Hasilnya khan satu minggu lagi baru keluar. Nanti baru bagaimana baru Katong dengar. Mau lockdown disitu par apa, kalau hasilnya belum keluar. Jadi nanti lihat, tergantung hasil Swab,” ujarnya via seluler, Minggu.

Toisuta tentu tidak berharap terjadi “lockdown” Balai Rakyat Belso. Namun jika hasilnya sebagian besar positif, pastilah harus ditutup sementara pelayanan disana.

“Pastilah. Kalau misalnya seperti itu yah katong menyesuaikan. Tapi kalau tidak yah katong biasa saja. Sebab ini khan yang sakit yah dikarantina. Namun pelayanan kepada masyarakat tetap dilaksanakan lah kalau memang itu diperlukan,” tutup srikandi partai Golkar. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed