by

30 ODGJ di RSKD Nania Divaksin Covid-19

AMBON,MRNews.com,- Sebanyak 30 “Orang Gila” atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berada di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Maluku Nania Kecamatan Baguala Kota Ambon telah disuntik vaksin Covid-19 oleh petugas dinas kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Senin (14/6).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy katakan, pencanangan vaksin bagi masyarakat rentan ODGJ telah dilakukan tadi olehnya di RSKD Nania. Dimana mereka yang disuntik vaksin adalah ODGJ yang terkontrol, atau yang sedang mendapatkan rawat jalan di RSKD.

“Kita vaksin mereka yang terkontrol, bukan ODGJ di jalan-jalan yang tidak terkontrol. Karena nanti observasinya susah. Mereka yang vaksin didampingi keluarganya. Ada sekitar 30-an ODGJ rawat jalan,” kata Wendy kepada wartawan di RS Bhayangkara Polda Maluku, Senin.

Wendy mengaku, proses vaksinasi terhadap ODGJ, tetap dilakukan sesuai mekanisme seperti pada umumnya. Tahap screening, selama 15 menit observasi sebelum disuntik. Khusus ODGJ, didampingi dokter jiwa dan keluarganya.

“Tenaga vaksinator dan skrining dari Dinkes, tapi kita kerjasama dengan tim dokter di RSKD karena mereka yang lebih tahu dan mengerti kondisi kejiwaan ODGJ,” ungkap Wendy.

Dinkes sebutnya, belum bisa mengambil langkah lebih jauh, untuk melakukan vaksinasi kepada semua ODGJ di RSKD Nania yang masuk dalam kategori pasien rawat inap.

Pasalnya ada tiga pasien ODGJ rawat inap di RSKD Maluku, dinyatakan positif Covid-19. Olehnya itu, vaksinasi terhadap pasien dimaksud, harus ditangguhkan, sampai ketiganya kembali dinyatakan negatif Corona baru proses vaksin jalan.

“ODGJ yang rawat inap di RSKD ada 100-an. Diantara mereka, tiga positif Corona. Nanti kita tunggu hasil negatif dulu, baru vaksinasi bagi mereka. Hari ini vaksinasi ODGJ khusus pasien rawat jalan. Kalau ada lagi yang baru, kita akan kumpul 10 orang, baru buka 1 vial. Itu tanggungjawab Puskesmas Passo,” urainya.

Sementara terkait ODGJ yang masih berkeliaran di jalanan Wendy mengaku, Dinkes bakal melakukan koordinasi bersama RSKD dan OPD terkait. Sebab, pihaknya tidak mungkin melakukan vaksinasi terhadap orang gila yang tidak terkontrol.

“Untuk ODGJ yang terlantar, bukan tanggungjawab kita, itu urusan OPD lain. Persoalan menyangkut hal itu nanti dikoordinasikan lebih lanjut. Yang kita lakukan sekarang, hanya untuk ODGJ terkontrol,” kuncinya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed