by

151 Mahasiswa IAKN Sebulan KKN di 10 Desa/Negeri Kota Ambon

AMBON,MRNews.com,- Sebanyak 151 orang mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon akan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama satu bulan, 28 September-30 Oktober 2021 di 10 Desa/Negeri di Kota Ambon.

Ke-151 mahasiswa itu terdiri dari mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Kristen, Bimbingan Konseling Kristen, Pendidikan Kristen Anak Usia Dini (PKAUD), Teologi, Pastoral Konseling, Agama Budaya, Pariwisata Agama dan Budaya, Musik Gerejawi dan Pendidikan Seni Musik.

Ketua panitia KKN IAKN Ambon, Dr Johanna S Talupun, MTh katakan, peserta KKN ini akan tersebar dalam 10 desa/negeri diwilayah kota Ambon yakni Negeri Latuhalat, Kelurahan Benteng, Kelurahan Batu Meja, Kelurahan Karang Panjang, Negeri Hative Kecil, Negeri Halong, Kelurahan Lateri, Negeri Passo, Desa Poka dan Desa Wayame.

“Khusus mahasiswa Prodi PKAUD dan Pariwisata Agama dan Budaya merupakan angkatan pertama yang KKN. Tema KKN; melalui KKN 2021, IAKN Ambon berpartisipasi aktif bagi penguatan karakter mandiri dan disiplin selama dan pasca pandemi Covid-19 di kota Ambon. Mahasiswa KKN akan didamping dosen pembimbing lapangan,” tandas Talupun.

Rektor IAKN Ambon melalui Wakil Rektor III Dr Agus Gaspersz, MSn saat penyerahan mahasiswa peserta KKN mengingatkan, ada empat komponen penting dalam konteks KKN yaitu, pertama mahasiswa sebagai peserta KKN, kedua masyarakat, ketiga pemerintah dan keempat adalah gereja.

“Empat komponen ini mesti dipikirkan secara baik dan matang, yaitu mahasiswa siapkan diri bersinergi dengan pemerintah desa, negeri dan kelurahan tapi juga gereja. Apalagi KKN dihadapkan dengan pandemi Covid-19, maka mesti ada proses edukasi lewat cara kemandirian kita dengan memberi contoh yang baik untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat,” ingatnya.

Gaspersz juga meminta mahasiswa KKN bisa mengawal segala program yang telah dirancang secara kreatif, inovatif dan tentu berbasis pengembangan keilmuan. Manakala seluruh kompetensi yang diperoleh selama studi, ditunjang juga dengan kesempatan belajar sejak pembelakan, menjadi masukan dan bekal penting.

“30 hari bukan waktu panjang tapi diharapkan bisa maksimalkan seluruh rancangan program agar dapat mengapai capaian lebih baik. Jaga nama baik almamater selama KKN agar tidak tercoreng. Perhatikan etika, berkomunikasi, berelasi di masyarakat dan jemaat masing-masing lokasi KKN,” pesan Gaspersz di auditorium IAKN, Halong Atas, Selasa (28/9).

Sementara itu, Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon A.G Latuheru berharap, ditengah situasi masih Pandemi Covid-19, tetap harus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat selama proses KKN. Sebab mahasiswa peserta KKN, menjadi ujung tombak, pionir, contoh dan teladan di masyarakat.

“Selalu pakai masker secara baik dan benar, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, menjaga jarak, mengurangi kerumunan dan kurangi mobilitas. Ini harus betul-betul dilaksanakan sehingga pandemi Covid-19 yang kita rasakan sekarang sudah makin menurun tidak kemudian berubah lagi,” harapnya saat menerima 151 mahasiswa KKN secara daring.

Ambon kata Latuheru, saat ini masih PPKM level 2 dengan zonasi kuning, itu artinya sudah banyak kemudahan, tempat-tempat usaha dan kegiatan yang dibuka pemerintah. Meski begitu, rambu-rambu aturan harus tetap diikuti dan vaksinasi menjadi hal wajib termasuk bagi kalangan kampus.

“Kewaspadaan terus dibangun selama di lokasi KKN. Pemkot mengapresiasi IAKN Ambon karena sudah membantu pemerintah dan masyarakat dengan memberi mahasiswa turun ke lapangan. Jika ada hal-hal yang diminta masyarakat, adik-adik bisa jadi solusi. KKN ini akan memberi pencerahan baru bagi masyarkat di desa, negeri dan kelurahan,” pungkasnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed