by

Vaksin Anak 6-11 Tahun Selama Tiga Hari di 64 Titik, Libatkan TNI/Polri

AMBON,MRNews.com,- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mulai besok, 11 Januari 2022 akan melakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun sebanyak 18.673 orang, sebagai persiapan jalani belajar tatap muka (BTM) tahap berikut.

Vaksinasi rencananya menyasar 64 titik selama tiga (3) hari, 11-13 Januari, dengan melibatkan pihak TNI/Polri dan Dinas Kesehatan (Dinkes).

Kepala dinas pendidikan (Kadisdik) Kota Ambon Ferdinand Tasso katakan, hari pertama vaksinasi massal anak usia 6-11 tahun nantinya akan tersebar di 34 lokasi. Hari kedua ada di 27 lokasi dan tiga (3) lokasi di hari terakhir.

Mekanismenya kata Tasso, sekolah yang berdekatan akan vaksinasi pada satu lokasi supaya mudah dijangkau. Sementara sekolah yang minta terpisah, akan diatur jadwal ulang.

“Itu bagi sekolah yang ingin proses vaksinasi bersama. Tapi bagi sekolah yang minta sendiri atau terpisah, nanti diatur jadwal setelah tiga hari vaksin massal itu dilakukan, karena SDM kesehatan terbatas,” tandas Tasso.

Proses vaksinasi ini kata Tasso, tak saja libatkan Dinkes dan Disdik. Namun terhadap OPD-OPD yang sudah lakukan sosialisasi sebelumnya pada desa/kelurahan binaan yang ada sekolah SD dan SMP, akan juga bertanggungjawab ditiap lokasi.

Sebagaimana sosialisasi ke orang tua murid oleh OPD-OPD, menurut Tasso, maka orang tua wajib mendampingi anaknya untuk divaksin sebab berkaitan dengan surat pernyataan bersedia vaksin yang diteken mereka.

“Kita juga sudah himbau untuk anak SMP usia 11 tahun yang belum vaksin, agar bisa bergabung besok ke sekolah SD yang lokasi terdekat dan mudah dijangkau. Mereka sedikit saja jumlahnya, sebagian besar sudah divaksin,” imbuh mantan Karo Ortala Pemkot Ambon itu.

Namun untuk jumlah anak/siswa usia 6-11 tahun yang rencana divaksin tiap sekolah, Tasso mengaku tiap sekolah beda-beda.

“Target vaksin pun tidak ada. Karena kapasitas jumlah siswa beda-beda. Koordinasi kita dengan Dinkes, kalau di lapangan mereka mampu sampai 4000 orang, tergantung jumlah tim. Kalau di sekolah mungkin 1000,” jelasnya.

Maka sambungnya, dalam vaksinasi, akan disesuaikan dengan kapasitas atau ketersediaan jumlah siswa. Dimana satu tim kesehatan, mampu tangani 100 orang.

“Sekolah sudah kita himbau untuk sediakan teh panas bagi siswa saat vaksin agar antisipasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Lebih teknisnya soal itu, ke Kadis atau Sekdis kesehatan lah,” pungkasnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed