AMBON,MRNews.com – Komisi IV DPRD Maluku menggelar on the spot guna memastikan dugaan keracunan massal SMA Siwalima Ambon yang merobohkan 70 siswa sekolah “bonafit” tersebut.
Ironisnya, kondisi dapur SMA unggulan ini ternyata tidak sesuai ekspektasi dan perkiraan komisi yang membidangi masalah kesehatan dan pendidikan ini.
Pasalnya, dapur dari sekolah unggulan di Maluku itu nampak kotor dan bau.
“Kondisi ini sangat tidak layak, bisa disaksikan sendiri keadaannya seperti apa, ” kesal Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Samson Attapary, Rabu (23/11).
Bagaimana mungkin, lanjut Attapary para siswa terbaik yang lulus seleksi panjang bisa menerima asupan makanan dengan kondisi dapur yang sama sekali tidak higienis.
Dirinya meminta secepatnya dilakukan rehabilitasi dapur sekolah kebanggan tersebut.
“Makanan ini disajikan untuk manusia bukan binatang, harus segera diperbaiki agar higenis dan layak untuk penyajian makanan bagi siswa siswi,” tegas legislator PDI Perjuangan itu.
Berdasarkan penjelasan yang diterima media ini, makanan yang disediakan pihak ketiga bukan berasal dari dapur setempat namun dari dapur “lain” yang disediakan, pihak penyedia makanan.
Lantas kemana saja anggaran yang digelontorkan cukup fantastis yakni 3.8 Miliar menurut data LPSE tersebut.
Hingga tidak memakai dapur sekolah dan harus menggunakan jasa penyedia makanan bagi 437 siswa yang menuntut ilmu di salah satu sekolah yang terpantau cukup susah seleksinya ini.
Diberitakan sebelumnya, Plt Sekda Maluku, Sadili Ie mengakui akan mengambil langkah dengan melakukan evaluasi terhadap pihak ketiga yang mengelola makan bagi siswa-siswa SMA Siwalima.
“Yang kami tau ini baru kasus pertama kalau ada kasus-kasus sebelumnya kami tidal tahu. Tapi kami akan mengevaluasi dan mengambil langkah selanjutnya ” tegasnya. (MR-03)
Comment