by

Tampil Sederhana, Kontingen Kota Ambon Ikut Pawai Jelang Pesparani

TUAL,MRNews.com,- Kontingen Kota Ambon ikut serta dalam pawai menjelang pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik ke-IV tingkat Provinsi Maluku di halaman Balaikota Tual, Sabtu (24/9).

Diwakili Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani (LP3K), beberapa peserta dan official, tim kontingen Kota Ambon berpawai dengan menampilkan kesederhanaan alias tak ada hiasan menonjol.

Bendera dan papan nama kontingen bertuliskan Kota Ambon yang dibawa dua pemuda/i ikut menjadi pemandu pawai yang turut disaksikan Gubernur Maluku Murad Ismail, Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena, pejabat TNI/POLRI, Provinsi serta 11 Kabupaten/Kota.

Diketahui, Gubernur Murad sendirilah yang melepas peserta pawai kontingen Pesparani dengan mengangkat bendera. Murad memberi apresiasi kepada para kontingen yang terlibat.

Hal ini kata dia, sebagai langkah strategis untuk mengenalkan berbagai identitas dan budaya tiap kabupaten/kota. Mengingat, Pesparani merupakan pesta iman bagi umat Katolik, sekaligus peristiwa sosial budaya bagi masyarakat Maluku yang patut dimaknai dalam ikatan persaudaraan yang rukun.

“Pawai kontingen ini wujud kebersamaan umat Katolik dari berbagai kabupaten/kota di Maluku. Para kontingen pasti datang dengan semangat dan tekad kuat untuk memberi yang terbaik,” cetus mantan Dankor Brimob Polri itu.

Menurut Murad, menjadi juara atau tidak, bukan hal utama. Sebab, melalui Pesparani ini, persatuan umat semakin dikuatkan dan potensi di bidang seni dapat dikembangkan untuk memuliakan Tuhan. Ini yang paling penting.

Dikatakan, melalui Pesparani ini, umat Katolik di Maluku semakin bersatu dan diharapkan bakat, talenta dan potensi peserta terus dikembangkan agar dapat berkiprah di level nasional dan internasional.

“Terima kasih kepada Pemerintah Kota Tual dan masyarakatnya yang telah menjadi tuan rumah Pesparani. Dalam semangat “Ain Ni Ain” yang dibalut dalam hukum adat “Larvul Ngabal”, telah membuat Pesparani makin memiliki gema dan makna luas dalam membangun peradaban antar umat beragama di Maluku,” tegasnya.

Pesparani sambungnya, bukan saja jadi event umat Katolik melainkan event bagi semua umat beragama di Maluku. Sama halnya dengan pelaksanaan MTQ tingkat provinsi Maluku di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang mendapat dukungan umat Katolik dan Protestan.

Inilah nilai-nilai adat budaya leluhur yang harus dijaga untuk membangun Maluku yang bersatu aman damai dan sejahtera.

“Kita patut bersyukur dan bangga bila Pesparani dilaksanakan di Kota Tual yang dikenal sebagai Kota Toleransi. Maka saya mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat Maluku khususnya Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, untuk mendukung Pesparani agar berjalan lancar dan sukses,” pungkasnya. (MR-02/BAP)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed