by

Sopir Angkot Adukan Pertamina ke DPRD Tagal “Hilangkan” Premium

AMBON,MRNews.com,- Akibat langka atau kurangnya stok bahan bakar minyak (BBM) jenis premium disejumlah SPBU dan lebih didominasi Pertalite & Pertamax, membuat para sopir Angkot di Kota Ambon meradang.

Antrian Angkot pun sulit dihindari. Hal itu pun berdampak pada turunnya pendapatan karena waktu terbuang hanya untuk antri. Belum lagi dihadapkan dengan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level III yang waktu operasional Angkot dibatasi hingga pukul 20.00 WIT.

Tagal itu, puluhan sopir angkot pun adukan Pertamina ke komisi II DPRD kota Ambon. Mereka meminta agar Pertamina ditegur karena abaikan kepentingan masyarakat akan kebutuhan BBM jenis Premium yang seakan “hilang” dari peredaran dengan hanya mensuplai ke 2 SPBU yaitu Passo dan Soabali.

“Kami harapkan pemerintah dan DPRD sebagai wakil kami mendesak Pertamina agar mempertimbangkan semua sistem atau regulasi yang telah ditetapkan Pertamina, terkait kenaikan PLK (Pertalite khusus) dan hanya 2 SPBU yang layani Premium,” kata perwakilan koordinator jalur Bentas, Oktofian Kufla di DPRD, Rabu (18/8).

Kufla mendesak wakil rakyat tak tutup mata terhadap keluhan itu. Sebab berhubungan pendapatan supir Angkot yang prioritas kerjanya dibagi dua shift saat PPKM membuat pendapatan turun signifikan. Belum lagi akibat itu, supir Angkot diharuskan untuk mencukupi kebutuhan dalam dua hari.

Menanggapi keluhan para sopir Angkot, Yunus Muharrahma, Sales Branch Manager PT Pertamina wilayah Maluku mengaku, kebijakan lain bisa saja ditempuh untuk mereduksi antrian panjang di SPBU. Tapi pihaknya tetap fokus jalankan program Langit Biru dikedua SPBU ini, Passo dan Soabali.

“Harapannya dengan tidak ada batasan waktu dan kapasitasnya memenuhi dari pagi sampai malam sesuai aturan PPKM, bisa terurai dan terjawab. Kita tetap jalan dulu program ini sambil juga terus mengedukasi dan sosialisasi ini kepada masyarakat,” terangnya.

Mengenai suplai BBM jenis Premium Yunus berjanji tetap disalurkan dan itu dilakukan setiap saat, tidak hilang. Namun memang Pertamina fokus di program Langit Biru pada 2 SPBU, karena lokasi tampung mobil luas bisa urai macet dan daya tampung tanki BBM.

“Sekarang permintaanya ada atau tidak dan untuk siapa. Kita sudah menjawab dengan tidak adanya batasan waktu dan volume. Premium-nya tetap ada meski tidak disemua SPBU, karena kita fokus program Langit Biru di 2 SPBU. Yang lainnya PLK,” akuinya.

Sementara itu, ketua komisi II DPRD Ambon Jafri Taihuttu mengkritisi program Langit Biru karena khusus Angkot yang ratusan harus antri di jam-jam khusus mengisi Premium hanya di 2 SPBU ini. Sebab pendapatan supir Angkot turun padahal harus menghidupi tiga “dapur”.

“Kami harapkan Premium tetap ada, Pertamina harus komitmen. Kami juga minta ke Pertamina serahkan data base kuota BBM 2021 serta realisasinya. Agar kita bisa kontrol. Karena infonya mereka jual sudah lampaui kuota dan data itu tidak pernah diberi. Nanti kita on the spot,” pungkasnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed