by

Rusaknya Infrastruktur Jalan, Picu Lonjakan Harga BBM di Buru

AMBON,MRNews.com – Saat menggelar reses DPRD Maluku masa sidang ke III, legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Buru, Michiel Tasane mendapatkan fakta mengejutkan.

Fakta itu berkaitan erat pasca pengumuman kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang secara nasional mulai berlaku, Sabtu (3/9).

Ternyata berefek besar bagi daerah pelosok di Maluku, khususnya tiga desa di Kecamatan Fena Leisela Kabupaten Buru yaitu Waegrahi, Wamanboli dan Waeimte. Dimana BBM yang dijual pengecer per liter seharga 35 ribu melampaui jauh harga normal.

Diakuinya, kenaikan tersebut bukan tak beralasan, salah satunya kerusakan infrastruktur jalan yang menyebabkan pasokan BBM terkendala atau tak berjalan dengan baik.

“Ironis, kenyataan hidup masyarakat pelosok pulau Buru, ditengah himpitan ekonomi yang begitu berat, harus dipaksa membeli BBM seharga Rp 35 ribu cukup menguras kantong,” tukas Tasane, Rabu (21/9) di Baileo Karang Panjang Ambon.

Akses jalan yang rusak itu pun, lanjut Tasane merupakan milik salah satu perusahaan yang sudah tak beroperasi lagi, yang hingga kini belum ada progres pembangunan jalan karena kendala ijin perusahaan setempat.

“Seharusnya ini jadi warning bagi Pemda setempat bagaimana mencari jalan keluar yang baik dengan duduk bersama pihak perusahaan, meramu langkah ke depan demi aksesibilitas tranportasi masyarakat,” harap legislator muda Golkar ini.

Misalnya tambah Tasane, mempermudah akses pasokan hasil perkebunan dan pertanian untuk di jajakan di pasar, sehingga ekonomi masyarakat dapat terbantu dengan baik.

Dirinya juga meminta, agar Pemda bersama pihak terkait senantiasa mengontrol harga agar tidak terjadi lonjakan harga sepihak baik dari agen, pangkalan maupun tingkat pengecer. (MR-03)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed