AMBON,MRNews.com – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku Rovik Afifudin menyayangkan pekerjaan gedung SMAN 22 kabupaten Maluku Tengah (Malteng), yang baru setahun dibangun namun sudah rusak parah.
Kendati sudah ada temuan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan sudah dikembalikan sesuai dengan regulasi yang berlaku namun tetap saja menyisakan permasalahan.
Misalnya, pada semua atap proyek ruangan yang direhab, jika terjadi curah hujan mengalami kebocoran parah.
Sehingga mengganggu aktifitas belajar mengajar, apa lagi ruang-ruang IT juga terancam rusak, jika tidak tidak dilakukan relokasi oleh pihak guru dan staf sekolah.
“Setelah selesai agenda reses kita akan rapatkan lagi untuk mengundang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Maluku, beserta kontraktor pelaksana proyek untuk bicarakan ketidakberesan rehabilitasi gedung sekolah tersebut” tukas Afifudin, di ruang kerjanya, Selasa (20/9).
Menurutnya, mengenai pengerjaan DAK 2021 sudah selesai diadakan pengawasan. Bahkan beberapa waktu lalu juga komisi langsung menyambangi SMAN 22 Malteng dalam rangka on the spot.
“Kami langsung melihat pekerjaan tersebut lanjut Afifudin, memang banyak masalah disana dan sudah kita sampaikan ke dinas dalam rapat kerja kita,” tegasnya politisi PPP itu.
Bahkan dalam penjelasan Disdikbud sendiri menyatakan, akan segera memerintahkan pihak kontraktor untuk melakukan perbaikan.
“Namun, berdasar indormasi yang diterima Komisi belum ada pekerjaan perbaikan yang dikerjakan pihak ketiga dalam hal ini rekanan yang mengerjakan,” akui Legislator Dapil Kota Ambon ini.
Menurutnya, apabila hal itu dibiarkan maka item-itemnya rusak dan jelas akan merugi. Pasalnya, ini dibangun dengan DAK yang harus sesuai peruntukannya.
“Jangan hanya direhab asal jadi saja, ini menelan DAK cukup besar, dengan ekspektasi agar memberi rasa nyaman untuk peserta didik dalam proses belajar mengajar, bukan malah menyengsarakan dan memberikan rasa tak nyaman,” ingatnya. (MR-03)
Comment