by

GMKI Wilayah Maluku Tolak Permintaan Maaf Wiranto

AMBON,MRNews.com,- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Wilayah XI Maluku menolak permintaan maaf yang dilayangkan Menkopolhukam Wiranto untuk masyarakat Maluku karena statament kontroversi yakni banyaknya pengungsi Gempabumi Maluku yang masih bertahan di pengungsian menjadi beban bagi negara yang viral di media nasional, lokal Maluku maupun media sosial.

Hal itu ditegaskan langsung Koordinator Wilayah (Korwil) XI Maluku Pengurus Pusat GMKI masa bakti 2018-2020 Vembriano Lesnussa dalam acara dies natalis ke-62 GMKI Cabang Ambon di Gereja Maranatha, Jumat (4/10/19) malam.

Penolakan itu menurut Lesnussa tidak pantas dilayangkan seorang pejabat negara apalagi sekelas Menkopolhukam. Pasalnya selain Presiden Jokowi yang sudah memastikan akan peduli dan membantu Maluku dengan mengerahkan anak buahnya tetapi juga karena Gempabumi sama sekali terjadi bukan keinginan manusia, masyarakat Maluku namun akibat pergeseran lempengan.

“Atas nama GMKI di wilayah Maluku, kami menolak permintaan maaf dari Menkopolhukam Wiranto soal pengungsi gempabumi Maluku menjadi bebani negara. Sebab gempa ini terjadi juga bukan masyarakat inginkan, itu pun sudah berulang atau susulan sebanyak seribu lebih dan wajar saja masyarakat masih takut atau trauma pulang dan memilih aman tetap bertahan di pengungsian,” beber alumnus fakultas hukum Unpatti di hadapan walikota Ambon yang juga hadir.

Apalagi tercatat hingga saat ini oleh BPBD Maluku pasca Gempabumi berkekuatan 6,5 SR pekan lalu lanjut Lesnussa, total sudah 38 orang meninggal dunia, ribuan orang masih mengungsi, ribuan rumah rusak berat, sedang dan ringan di tiga kabupaten/kota terdampak, sejumlah fasilitas umum yakni rumah ibadah, kesehatan, pemerintahan, pendidikan juga rusak parah, bahkan masih banyak orang juga yang belum tersentuh bantuan oleh pemerintah dan masih kesusahan. Sehingga statemen Wiranto jelas kontradiksi dengan fakta yang terjadi di Maluku.

“Katong juga merayakan dies natalis ini dalam suasana kedukaan ditengah Gempabumi yang terus terjadi dan basudara masih ada di pengungsian. Mestinya pemerintah pusat dalam hal ini Wiranto juga turut merasakan apa yang kita alami di Maluku. Sehingga tidak semudah itu mengeluarkan pernyataan yang jelas menyinggung orang Maluku dan seenaknya pula meminta maaf,” ungkap Lesnussa. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed