AMBON, MRNews.com.- Beras Bulog yang dijual di pasar tradisional mulai sulit ditemukan. Padahal beras murah yang dijual dengan harga Rp 10 ribu per kg merangkak naik menjadi Rp 14 rb hingga Rp 15 ribu per kg .
Kelangkaan beras Bulog disikapi dengan cepat oleh Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Johan Lewerissa. Menurutnya, komisi telah mengambil langkah dengan memanggil pimpinan Bulog Maluku dan meminta penjelasan .
Dari pertemuan yang dilakukan jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri bersama dengan pihak Bulog diketahui jika stok beras Bulog cukup tersedia untuk jangka waktu Dua bulan kedepan.
“Dari penjelasan pimpinan Bulog diketahui jika stok beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Maluku untuk Dua bulan kedepan” kata Lewerissa, Rabu (3/5).
Dirinya menyebutkan jika pihak Bulog cukup bertindak cepat dengan menyediakan stok beras sehingga ketika mendapati kelangkaan beras di pasar tradisional bukan menjadi kesalahan pihak Bulog .
“Jadi bukan salah Bulog sebab dari rapat mitra beberapa waktu lalu diketahui Bulog menyediakab stok beras hingga Dua bulan kedepan” ujarnya.
Bahkan, politisi senior Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengaku, sesuai penjelasan pimpinan Bulog, stok tersedia menjelang Idul Fitri hingga 2 bulan kedepan.
Sehingga dipastikan stok betas Bulog masih aman. Kuat dugaan bisa saja ada permainan atau penimbunan oleh pedagang.
“Jadi stok aman. Kalau beras langka di pasar atau di pedagang, bisa saja ada dugaan permainan penimbunan atau permainan harga,”tudingnya.
Untuk itu, Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota Ambon ini berharap, pemerintah daerah agar secara rutin melakukan operasi pasar
”Kalau masih ada kelangkaan lagi maka ada yang salah” demikian Lewerisa.(MR-01)
Comment