AMBON,MRNews.com,- Bentrokan antar
anggota polisi dan warga di Negeri Tamilouw Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Selasa (7/12) pagi berujung petaka.
Empat (4) kendaraan milik polisi dirusaki, tujuh (7) anggota polisi alami luka-luka. Sementara sejumlah warga juga korban luka-luka karena tembakan gas airmata dan peluru karet polisi.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Rum Ohoirat katakan, awal mula kejadian itu ketika sejumlah orang diduga pelaku pengrusakan tanaman warga dusun di Sepa dan pelaku pembakaran kantor desa Tamilouw, beberapa kali sudah diupayakan dengan cara persuasif dipanggil.
Bahkan menurutnya, sudah dilakukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat untuk para pelaku diserahkan baik-baik. Namun karena tidak terjadi, maka tindakan yang diambil jam 6 pagi tadi untuk lakukan penangkapan terhadap para pelaku itu.
“Setelah tim berhasil menangkap para terduga pelaku, terjadilah penghadangan oleh warga sehingga tim kita melakukan perlawanan. Sebab ada warga yang sudah lakukan pengrusakan terhadap kendaraan kami, empat unit mobil dirusak,” beber Ohoirat.
Terhadap kejadian itu, sambung Ohoirat, dilakukanlah satu upaya paksa untuk membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet sehingga ada beberapa masyarakat yang terkena.
“Benar (korban gas airmata dan peluru karet-red) ada beberapa warga yang seperti di foto-foto yang sudah beredar ditangan rekan-rekan, sementara ke rumah sakit untuk diobati,” akuinya kepada awak media di ruang kerjanya, Selasa (7/12).
Mengenai berapa warga yang terkena gas airmata dan tembakan peluru karet, Ohoirat mengaku belum tahu. Tapi ada tokoh masyarakat yang datang di Mapolda dan diterima langsung Wakapolda.
Namun ditegaskan Rum, peluru yang ditembakkan semuanya adalah peluru karet, bukan peluru asli. Karena sebelum tim berangkat kesana, semua sudah diperiksa, kemudian sudah di APP.
“Tindakan tadi dipimpin langsung Kapolres dan Wakapolres Malteng. Sempat juga ada warga yang berusaha merebut senjata dari tangan anggota. Sempat terjadi tarik menarik, namun tidak ada senjata yang berhasil pindah tangan,” ungkapnya.
Pasca kejadian itu, menurut Ohoirat, ada 5 orang warga yang diamankan. Sementara tujuh anggota yang alami luka-luka karena dipukul dengan kayu dan batu sementara dirawat di klinik Polres Malteng.
“Kondisi disana untuk sementara ini, tadi pagi ada dilakukannya penutupan jalan. Informasi terakhir kita belum dapat apakah sudah dilakukan pembukaan atau belum jalannya,” beber mantan Kapolres Maluku Tenggara itu.
Merespons kejadian di Tamilouw, tambah Ohoirat, Wakapolda Maluku bahkan sudah memerintahkan tim dari Propam Polda Maluku untuk langsung turun tadi pagi ke TKP untuk melakukan pemeriksaan terhadap anggota polisi.
“Hasil pemeriksaan nanti, akan kami sampaikan secara terang benderang ke media dan publik. Intinya percayakan saja kepada kami. Yang benar pasti kita akan nyatakan benar. Anggota polisi yang salah tidak mungkin kami membela mereka,” tegasnya.
Sementara informasi dari warga membenarkan akses jalan lintas Masohi di Tamilouw ditutup, baik dengan batang pohon hingga sudah dibuat beton. (MR-02)
Comment