AMBON,MRNews.com,- Meski belum sukses membawa pulang medali dari Lintasan Atletik Stadion Nasional pada Olimpiade Tokyo 2020, sprinter Indonesia asal Maluku Alvina Tehupeiory (26) layak diapresiasi pihak terkait, terutama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan KONI Maluku.
Hal ini penting untuk memberikan pesan kepada generasi muda Maluku, bahwa bila berusaha dan menorehkan prestasi, akan dihargai dan mendapat tempat istimewa, salah satunya dengan penjemputan khusus oleh pemerintah.
“Dengan begitu selain menjadi motivasi bagi sang atlet, juga merangsang para calon dan atlet lainnya untuk lebih berprestasi,” tandas Ikhsan Tualeka, Chairman Beta Sport, Program Under IndoEast Network, Senin (2/8).
Baginya, ini bukan soal tidak atau mendapat medali, tapi penampilannya Alvina cukup mencuri perhatian.
Padahal mantan atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Maluku itu bisa tampil di Olimpiade lewat jalur wild card, tapi dapat masuk peringkat ketiga heat pertama hingga lolos ke putaran pertama nomor lari 100 meter putri Olimpiade Tokyo.
“Kembalinya Alvina ke Ambon dari Tokyo nanti, bila perlu ada penjemputan khusus dan jamuan makan malam, tentu dengan mematuhi protokol kesehatan (Prokes),” tukasnya.
Dengan itu sambungnya, memberikan pesan pada khalayak, tanpa medali pun, bila mau menunjukan penampilan terbaik, akan diapresiasi. Pencapaian Alvina harus diamplifikasi agar sosok sepertinya dapat menjadi role model bagi milenial Maluku.
Dapat berlomba satu heat dengan salah satu idolanya Elaine Thompson asal Jamaika yang akhirnya sukses menyabet emas di nomor lari 100 meter putri Olimpiade Tokyo dengan catatan waktu 10,61 sekaligus memecahkan rekor Olimpiade, bukan hanya jadi pengalaman tersendiri bagi Alvina untuk dapat tingkatkan prestasi kedepan, tapi juga adalah cerita yang menginspirasi.
“Selain perlu ada penyambutan spesial, setelah ini KONI Mauku juga harus memberi perhatian lebih baik buat Alvina dan sejumlah atlet lainnya yang akan mewakili Maluku di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada Oktober 2021,” pintanya.
Target Alvina meraih medali untuk Maluku di PON Papua kata dia, harus bisa dicapai, termasuk dari Cabor lainnya. Karena itu KONI Maluku harus makin profesional cara kerjanya, termasuk perlu ada kejelasan soal bonus.
Hal itu juga penting untuk memotivasi dan mendongkrak prestasi atlet Maluku di event olahraga antar daerah nanti.
“Keluhan Alvin yang diberitakan media beberapa waktu lalu, terutama soal keadilan distribusi anggaran harus dievaluasi dan dialokasikan dengan lebih proporsional,” terangnya.
Dalam event olahraga bagi Tualeka, atlet itu yang utama, sehingga harus jadi fokus perhatian atau dapat perlakuan istimewa ketimbang misalnya anggota Satuan Tugas (Satgas) PON XX Maluku.
“Mengurus olahraga itu juga mesti dengan tulus dan hati nurani. Atlet yang susah payah latihan dari pagi hingga sore, kadang dengan peralatan dan kebutuhan latihan seadanya, harus mendapat perhatian lebih, bukan justru elemen lain yang bisa jadi adalah ‘para penggembira’,” harap Tualeka.
Ditegaskan, kedepan Pemprov dan KONI Maluku, dalam hal ini induk organisasi mesti segera melakukan regenerasi agar nantinya lebih banyak lagi atlet-atlet Maluku yang berlaga di multievent olahraga macam Sea Games, Asian Games hingga Olimpiade.
“Orang Maluku itu dikenal kuat, lincah, gesit dan atletis, prasyarat utama jadi atlet. Sudah saatnya regenerasi dilakukan Pemprov dan KONI Maluku dengan menjaring anak-anak muda berbakat dan diberi perhatian sungguh-sungguh, sepenuh hati, juga mengupayakan pendekatan sains untuk kejayaan Maluku di bidang olahraga,” pungkasnya. (MR-02)
Comment