AMBON,MRNews.com,- Insiden perkelahian antar warga yang kerap terjadi ditengah malam atau pada waktu dini hari, turut disoroti pengendali operasi keamanan di Maluku yang tak lain ialah Kapolda Irjen Pol Lotharia Latif.
Lotharia mengajak berbagai pihak terkait untuk kembali meningkatkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) dan kepedulian masyarakat dalam bersama menjaga situasi Kamtibmas.
“Kami mengajak kepedulian perangkat pemerintah negeri dan masyarakat untuk kembali meningkatkan Siskamling dan jaga Kamtibmas di wilayahnya masing-masing,” pinta Kapolda di Ambon, Senin (3/10).
Penerapan Siskamling penting dilakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap situasi Kamtibmas di lingkungan masing-masing. Dengan begitu diharapkan berbagai potensi kejahatan atau perkelahian dapat diminimalisir.
“Apabila ada kebiasaan warga yang berkumpul-kumpul tidak jelas, bahkan sampai larut malam dan dini hari seharusnya ditegur dan dibatasi. Sebelum jam 12 malam sebaiknya sudah dibubarkan,” harapnya.
Ditegaskan, pemerintah desa/negeri sebenarnya lebih mengetahui warganya yang kerap berkumpul, bahkan sampai larut malam. Sehingga diharapkan bisa dibatasi agar dapat mengurangi terjadinya potensi kejahatan.
“Sebenarnya mereka tahu siapa-siapa saja warganya yang sering kumpul-kumpul tidak jelas sampai malam hari, bahkan sampai pagi hari. Hal itu yang sangat berpotensi terjadinya kejahatan,” ungkap Kapolda.
Menurutnya, kebiasaan berkumpul sampai larut malam, akan disertai berbagai kegiatan tambahan seperti main judi, mabuk-mabukan hingga akhirnya berujung aksi kekerasan.
“Biasanya kalau sudah berkumpul akan muncul acara tambahan seperti itu yang akhirnya terjadi kekerasan bahkan penganiayaan, yang menimbulkan jatuhnya korban luka, bahkan bisa sampai korban jiwa,” ujar Jenderal Bintang Dua itu.
Polri menurutnya, tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga situasi Kamtibmas. Butuh kerjasama semua pihak, terutama pemerintah negeri maupun masyarakat setempat.
“Polri sudah terus melakukan upaya-upaya himbauan dan pencegahan, bahkan sampai penegakan hukum dengan tegas. Tapi kita juga tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan khususnya aparat negeri/desa yang paling tahu dan kenal kerawanan daerah masing-masing,” tukasnya.
Sebab itu, Kapolda meminta aparat desa agar dapat kembali menerapkan Siskamling, maupun dapat bertindak sebelum sebuah persoalan terjadi.
“Jangan semua persoalan setelah terjadi baru bertindak. Tapi bertindaklah sebelum terjadinya kejahatan dengan cara menegur bahkan membuat larangan untuk kumpul-kumpul sampai pagi yang tidak jelas yang dapat menimbulkan potensi konflik dan kejahatan,” pintanya.
Apabila aparat desa alami kendala seperti misalnya warga enggan mengindahkan aturan yang dibuat, mantan Kapolda NTT itu minta agar segera dilaporkan kepada aparat kepolisian terdekat.
“Bila sudah ambil langkah dan memberi teguran, tapi tetap tidak indahkan, segera infokan ke Polri baik langsung maupun lewat laporan masyarakat secara online. Kita segera tindaklanjuti. Aktifkan kembali Siskamling, jangan tunggu ada korban baru semua reaktif,” tegasnya. (MR-02)
Comment