AMBON,MRNews.com,- Sampah masih menjadi masalah klasik yang sulit terselesaikan di Kota Ambon. Hal ini terjadi lantaran terbatasnya armada pengangkut sampah yang jumlahnya hanya 23 buah, tidak sebanding dengan ratusan ton sampah setiap harinya.
Selain juga sangat penting ialah karena minimnya kesadaran masyarakat kota untuk membuang sampah pada tempatnya. Sehingga niatan membuat Ambon bersih lagi paling berat diwujudkan.
Persoalan sampah ini dan masalah lainnya yang distressing awak media saat jumpa pers akhir tahun bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon di Balaikota.
Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon Agus Ririmasse katakan, kebijakan penanganan sampah baik di darat maupun laut oleh pemerintah sejauh apapun, selama tidak adanya kesadaran masyarakat dan membuang sampah di sungai, laut, semua akan sia-sia.
“Pemkot Ambon tidak mungkin 1×24 jam pantau pembuangan sampah. Kami hanya bisa mengajak, menghimbau dan melakukan sosialisasi masif hingga aksi bersih, tinggal kesadaran masyarakat saja,” jelasnya, Jum’at (30/12).
Masyarakat ingat Ririmasse, agar pahami benar untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah (TPS) yang telah disediakan di masing-masing wilayah dan sesuai waktu yang telah ditentukan, 22.00 (10 malam)-05.00 WIT.
“Saya dan Pemkot harapkan peran media bantu kita untuk terus mengajak dan sosialisasi ini kepada masyarakat. Jika semua bergerak bersama dan kesadaran masyarakat tumbuh, berarti usaha kita untuk Ambon bersih di siang hari berhasil. Ini jadi harapan kita semua,” harapnya.
Memang dukungan sarana prasarana yang memadai dalam rangka penanganan sampah ini juga penting. Namun disadari adanya 23 armada pengangkut yang dimiliki Pemkot, sangat tidak seimbang dengan volume sampah yang tinggi, ratusan ton setiap harinya.
“Sudah ada dalam planning Pemkot untuk buatkan regulasi tentang sampah, yang mana ada sanksi denda bagi setiap orang yang membuang sampah sembarangan. Ini agar ada efek jera. Akan disiapkan teknisnya oleh Dinas LHP dan Bagian Hukum,” pungkasnya.
Sekedar tahu, upaya penanganan sampah, telah diseriusi Pj Walikota dan Sekkot. Mulai dari pembersihan lokasi pembuangan sampah di pasar Mardika, di Pasar Minggu Passo, di Air Besar Ahuru, di tanjakan 2000, bersih pantai dan edukasi sampah di Latuhalat hingga pembangunan pabrik pengolahan sampah terpadu di Negeri Rutong. (MR-02)
Comment