Jakarta,MRNews.com,- Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) menggelar Anugerah Jurnalistik Kominfo (AJK) tahun 2020. Event itu terlaksana sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja jurnalis dalam menyajikan informasi akurat dimasa pandemic Covid-19.
Plt. Sekretaris Jenderal Ismail mengatakan, kondisi Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini membutuhkan informasi yang akurat, tepat dan penuh dengan etika dan tatakrama.
“Ini menjadi suatu kerinduan bagi kita karena apa? Karena karya jurnalis itu tentu berbeda dengan karya tulisan yang biasa,” tuturnya mewakili Menteri Kominfo pada acara puncak AJK Kominfo 2020 di Aula Anantakupa Kantor KemenKominfo, Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Menurut Ismail, karya jurnalis pada hakekatnya menyampaikan aspirasi masyarakat dengan memberikan informasi secara terstruktur dan berdasarkan fakta.
“Ini suatu hal yang sebenarnya dirindukan bangsa kita ini ditengah-tengah derasnya arus informasi yang tidak jelas, tidak dapat dikatakan atau dikategorikan sebagai karya jurnalistik,” tandasnya.
Melalui AJK Kominfo 2020, Ismail mengaku, KemenKominfo merasa bersyukur memiliki mitra jurnalis yang hebat, khususnya peserta yang telah mengirimkan karya untuk dilombakan dan diteliti secara ketat oleh para juri.
Bahkan dalam konteks pembangunan nasional, pentahelix merupakan skema yang sangat penting diterapkan. Oleh karena itu, salah satu pilar utama dari pentahelix yang dimaksud adalah media.
“Jantung dari media itu para jurnalisnya, independensi dan akurasi serta bobot karya dari seorang jurnalis sangat menentukan arah dari ke mana tujuan pembangunan nasional ini. Karena tanpa kritik, saran, input dan masukan teman-teman jurnalis dan seluruh pihak yang berkepentingan itu tidak mendapatkan suatu informasi yang benar,” paparnya.
Peran jurnalis dinilai penting ditengah masyarakat di mana begitu banyak arus informasi yang masuk dari segala macam penjuru dengan berbagai media.
Hal tersebut membuat masyarakat kadang menjadi jenuh karena tidak meyakini kebenaran atas suatu informasi. Karena itu, menurut Ismail, karya jurnalis dalam AJK Kominfo 2020 penting bagi kemajuan bangsa.
“Kementerian Kominfo juga memberikan apresiasi terhadap upaya-upaya yang dilakukan teman-teman jurnalis yang dilakukan selama ini, dengan melakukan terobosan-terobosan ditengah kesulitan pandemi Covid-19 ini,” imbuhnya.
Karya Berkualitas
Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers Agus Sudibyo sebagai perwakilan dewan juri mengatakan AJK Kominfo 2020 merupakan program yang sangat mendukung karya jurnalis di Tanah Air.
“Kami ucapkan selamat kepada para pemenang, selamat juga kepada nominator dan juga selamat kepada seluruh peserta teman-teman jurnalis dari Sabang sampai Merauke yang sudah mengikuti kompetisi ini,” ujarnya.
Menurut Agus Sudibyo ada beberapa kesan dan membuat sulit para juri ketika mencoba merevieu, membaca dan memutuskan siapa yang menjadi pemenang.
“Sulit sekali karena rata-rata bagus, seperti dari kategori media online dan media cetak peserta yang masuk 10 besar nilainya tidak jauh berbeda,” ungkapnya.
Agus Sudibyo menilai bahwa karya jurnalis yang ikut kompetisi AJK Kominfo 2020 ini memberikan kesan tersendiri yang bertolak belakang dengan prediksinya jika dibandingkan dengan AJK yang diselenggarakan tahun sebelumnya.
“Justru saya punya kesan yang bertolak belakang dengan kesan saya sebelumnya. Saya berfikir bahwa pandemi Covid-19 ini akan memukul semangat para jurnalis untuk berkarya dan akan menurunkan kualitas jurnalisme kita, tetapi ternyata saya salah. Alhamdulillah, kualitasnya tetap terjaga,” imbuhnya.
Selain Agus, hadir pada acara puncak AJK 2020 Juru Bicara KemenKominfo, Dedi Permadi, Wakil Jubir Dewi Meisari, Staf Khusus MenKominfo Rosarita Niken Widiastuti dan Philip Gobang serta perwakilan dewan juri.
Sementara itu, Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat KemenKominfo Ferdinandus Setu merinci total karya jurnalis yang diterima panitia sebanyak 2.047 karya dari 835 jurnalis dalam 5 (lima) kategori.
“Secara keseluruhan karya yang masuk masing-masing dari kategori media online 864 karya dari 386 jurnalis, kategori media cetak 387 karya dari 169 jurnalis, kategori liputan TV 257 karya dari 142 jurnalis, kategori liputan Radio 88 karya dari 55 jurnalis, serta kategori foto jurnalistik 451 karya dari 83 jurnalis,” paparnya.
Berikut pemenang juara 1, 2 dan 3 AJK 2020 dari masing-masing kategori:
PEMENANG KATEGORI ONLINE:
JUARA 1 EKA PRASETYA KUSUMA NEGARA (Lokadata.id) dengan karya berjudul DESA TEMBOK, KISAH ”BENTENG” EKONOMI DI MASA PANDEMI
JUARA 2 TEGUH FIRMANSYAH (Republika.co.id) dengan karya berjudul GURU PULAU TERLUAR, TAK MENYERAH DIHANTAM PANDEMI
JUARA 3 NOVITA SARI SIMAMORA (Bisnis.com) dengan karya berjudul KISAH NYATA, COVID-19 DATANG TANPA MENGETUK
PEMENANG KATEGORI CETAK:
JUARA 1 JANTO (HARIAN ANALISA, MEDAN) dengan karya berjudul MERAJUT ASA DI TENGAH PANDEMI
JUARA 2 KISMI DWI ASTUTI (PIKIRAN RAKYAT) dengan karya berjudul SEMBUH BUKAN AKHIR PERJUANGAN
JUARA 3 ESTER LINCE NAPITUPULU (HARIAN KOMPAS) dengan karya berjudul LAWAN KORONA DENGAN KARYA
PEMENANG KATEGORI TELEVISI:
JUARA 1 YOSEP ERWIN NOTHAN TUPEN (PT. TELEVISI ORANG PAPUA/PAPUA CHANNEL) dengan karya berjudul TIDAK BERHARAP BANTUAN, SEKELOMPOK MAHASISWA DI SORONG JUSTRU BAGIKAN MASKER
JUARA 2 RONI SATRIA (CNN Indonesia TV) dengan karya berjudul IKHTIAR SANG GARDA TERAKHIR
JUARA 3 ERVAN WAHZUDIN (KOMPASTV) dengan karya berjudul DARI PHK AKU JADI PENGUSAHA
PEMENANG KATEGORI RADIO:
JUARA 1 YUNIAR KUSTANTO (RADIO ELSHINTA SEMARANG) dengan karya berjudul JOGO TONGGO, MENGHAPUS STIGMA NEGATIF COVID 19
JUARA 2 ARDI (LPP-RRI MERAUKE) dengan karya berjudul HOAX NYARIS MEMBUNUHKU
JUARA 3 SETYO NURYANTO (TRIJAYA FM JAKARTA) dengan karya berjudul SUGUHAN NADA DARI RUANG BERBEDA
PEMENANG KATEGORI FOTO:
JUARA 1 MUCHTAMIR (KORAN SINDO – SINDONEWS) dengan karya berjudul RAPID TEST MASSAL PEDAGANG PASAR
JUARA 2 PRIYOMBODO (HARIAN KOMPAS) dengan karya berjudul PEMOTONGAN HEWAN QURBAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19
JUARA 3 ABRIANSYAH LIBERTO (TRIBUN SUMSEL) dengan karya berjudul PERAWATAN BAYI DI TENGAH WABAH COVID-19. (**)
Comment