by

Trotoar Dibangun Lapak, Angkot Latuhalat & Amahusu Tetap Diberi Space

AMBON,MRNews.com,- Pembangunan lapak pedagang diatas trotoar terminal Mardika oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon dan pihak ketiga dipastikan tidak ganggu aktivitas arus angkutan umum, khususnya jurusan semenanjung Latuhalat.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Ambon Robby Sapulette katakan, Angkot jurusan Latuhalat, Amahusu, Eri, Airlouw dipastikan tetap pada posisinya, meski lapak telah dibangun.

Hal itu berdasarkan kesepakatan yang telah diambil antara Dishub, Satpol PP, Disperindag dan Asosiasi Sopir Angkutan Kota (ASKA) Ambon dalam rapat bersama, Kamis (17/2).

“Sesuai kesepakatan yang kita ambil itu, terminal Angkot Latuhalat, Amahusu dan lainnya itu tetap pada posisinya. Kemudian akan diberikan ruang/space khusus aktivitas naik turunkan penumpang pada bagian trotoar disekitar lapak,” sebut Sapulette.

Menurutnya, memberikan space pada areal tersebut menjadi solusi bijak yang harus ditempuh bersama, ditengah situasi proses revitalisasi pasar Mardika saat ini yang memaksa pedagang harus direlokasi ke tempat lain.

“Dengan adanya revitalisasi pasar Mardika kan pedagang yang tadinya menempati gedung putih itu kan kita harus relokasi mereka pada areal Mardika. Karena keterbatasan lahan, maka kebijakannya itu kita manfaatkan sebagian trotoar di jembatan PU hingga Waitomu bawah sebagai aktivitas lapak,” jelasnya.

Dirinya berharap masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab lapak diatas trotoar ini hanya sifatnya sementara. Sampai dengan proses revitalisasi pasar Mardika ini selesai ditahun depan.

“Ini sifatnya sementara saja. Nanti kita akan bongkar lapak kembali dan pedagang-pedagang itu akan kita kembalikan pada posisi semula pada pasar yang telah dibangun,” tukas Sapulette di Balaikota Ambon usai rapat.

Dalam implementasinya sambung dia, akan ada tim gabungan bersama guna pengamanan, pengendalian lalu lintas dan aktivitas pedagang, terdiri dari Dishub, Satpol-PP, Disperindag serta Satlantas Polresta Ambon untuk mengurai kemacetan apabila terjadi perlambatan aktivitas disitu.

“Jadi intinya tidak ada masalah lagi. Sebab yang sopir angkot minta hanya ada keseimbangan ketika dibangun lapak, untuk turun naik penumpang. Maka disediakan space disana,” pungkasnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed