by

Youth Creative Hub, Pusat Pengembangan Startup Siap Dibangun di Ambon

-Kota Ambon-1,063 views

AMBON,MRNews.com,- Anak muda millenial Maluku khususnya Kota Ambon, ada kabar menarik. Tahun depan, Youth Creative Hub atau pusat pengembangan Startup bakal dibangun di Maluku, termasuk Ambon tahun 2021 mendatang.

Konsepnya, akan menggabungkan ide Youth Creative Hub dengan City Hall of Music, wujud Ambon Kota Musik Dunia. Pemerintah Pusat (Pempus) lewat Kementerian PUPR sudah alokasikan Rp 240 miliar untuk itu.

Kabar baik itu disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Milenial dan Inovasi Gracia Billy Mambrasar, saat melakukan lawatannya di Ambon-Maluku untuk bertemu kaum millenial, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan stakeholder lainnya di lantai II ruang VIP Balaikota Ambon, Jumat (14/2/2020).

Billy mengaku, dengan keberadaan Youth Creative Hub ini akan membantu, pertama memberikan peningkatan kapabilitas. Dimana mereka (anak muda) punya karya bisa naik level ke nasional dan internasional.

Kedua, bukan hanya naikkan kapabilitas, tapi juga akan membantu mengkoneksikan anak muda, pelaku usaha dengan pasar di luar Maluku. Diluar Maluku karena uang disana, mereka bisa tarik masuk kembali ke Maluku. Ketiga, akses terhadap permodalan. Artinya, ketika anak muda punya ide yang bagus, namun kekurangan dalam hal permodalan.

Maka Youth Creative Hub ini memberikan akses permodalan kepada mereka sehingga usahanya maju, bisa merekrut anak Maluku lain. Pengangguran berkurang, kemiskinan berkurang, kesejahteraan meningkat dan anak-anak muda merasa puas bahwa dirinya ikut terlibat membangun kota, provinsi dan negaranya.

“Itu visinya. Youth Creative Hub juga sudah ada di Papua, diresmikan Presiden Jokowi Oktober 2019. Kita anak-anak muda Indonesia Timur khususnya Maluku jangan sampai tertinggal. Kita lihat, banyak entrepreuner muda, Startup sekarang menjadi musim. Bukan lagi seperti dulu jadi PNS, sekarang sudah Startup seperti Gojek, Grab, Ruang Guru, usaha-usaha kreatif, Influencer, seni. Ambon penuh ide seni, sayang belum sampai ditahap Start up,” jelas lulusan Oxford University.

Memang Youth Creative Hub lanjutnya, dibangun pusat tapi tempatnya di provinsi. Artinya harus ada ownership atau kepemilikan yang kuat dari pemerintah daerah untuk memastikan beroperasi jangka panjang.

Tak kalah penting, tentu kesiapan SDM anak muda Ambon-Maluku yang akan mengoperasikannya ketika sudah jadi. Karena itu bukan milik pemerintah, tapi milik anak-anak muda Maluku yang harus mengoperasikan, menggerakkannya jadi lebih hidup kedepannya.

Pemerintah kota (Pemkot) lewat Walikota Ambon dan semua SKPD, lanjutnya, mendukung rencana itu untuk segera terjadi. Tapi ada beberapa hal yang harus dikerjakan secara baik, yang merupakan aspirasi dari Pemkot dan kaum millenial.

“Saya optimis anak Maluku bisa, super kreatif. Tapi kita harus saling dukung, baku bantu, bergandengan tangan. Tentu selain lebih melibatkan pemuda-pemudi lokal dalam akses ekonomi supaya mereka bisa sejahtera. Kalau bisa juga desainnya dikerjakan langsung oleh anak-anak asli Maluku, dengan kearifan lokal. Anggaran sudah dialokasi, tinggal eksekusi untuk tahun 2021,” beber  (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed