AMBON,MRNews.com,- Pembangunan gedung serbaguna sekolah Minggu tunas pekabaran Injil (SMTPI) Jemaat GPM Wayame Klasis Pulau Ambon Utara diyakini sebagai bentuk kontribusi Gereja dalam membantu Pemerintah Kota (Pemkot) menciptakan SDM berkualitas di kota Ambon.
“Kalau gedung ini selesai, akan jadi wadah pembinaan intelektual dan spiritual kepada Tuhan. Sebab anak-anak kita, para pemuda adalah generasi penerus Gereja dan kota ini yang bisa menjadi pemimpin kedepan di 2035 atau 2045,” tandas Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena saat letakan batu alas pembangunan gedung serbaguna SMTPI Jemaat Wayame, Sabtu (26/8).
Pemkot kata Wattimena, memberi apresiasi dan terima kasih kepada GPM karena dalam kurun waktu setahun, telah diletakkan beberapa batu penjuru sebagai tanda pembangunan gedung SMTPI di Kota Ambon.
Menurutnya, Pemkot memiliki tanggungjawab juga untuk melakukan pembinaan generasi muda, terutama dalam menciptakan kualitas sumberdaya manusia (SDM) untuk mendukung pencapaian generasi emas di 2045 dan menggapai bonus demografi antara 2035-2045 dengan kualitas SDM yang tinggi.
“GPM selama ini telah memainkan peran besar terhadap penciptaan generasi muda dan kualitas SDM. Dari SMTPI hingga AMGPM telah lahir kader-kader yang berkontribusi bagi pembangunan gereja dan kota ini,” terangnya.

Walau dalam perjalanan untuk memulai pembangunan gedung serbaguna SMTPI ini banyak tantangan, dirinya ingatkan para pelayan, panitia dan umat bahwa berbeda dalam sikap dan pendapat itu biasa. Setia, taat, keutuhan dan kesatuan berjemaat itu yang penting.
Sementara itu, Wakil Ketua MPH Sinode GPM Pendeta Hendri Hetharie mengakui,
Gereja khususnya GPM dalam 10 tahun terakhir memberi perhatian penting pada pembinaan formal Gereja hingga AMGPM. Sebab perkembangan ITE mengharuskan pembinaan keluarga Gereja dan khususnya pada SMTPI dan pemuda harus dilakukan.
“Penyediaan fasilitas gedung serbaguna SMTPI ini adalah langkah tepat sebagai tempat pembinaan spiritual, pembentukan karakter anak-anak SMTPI dan pemuda seiring banyaknya persoalan diluar yang juga jadi gumulan jemaat,” urainya.
Pembangunan gedung serbaguna SMTPI ini tambah dia, telah melalui cakapan panjang di sidang jemaat dan Klasis beberapa tahun terakhir. Bahwa kemudian ada perbedaan pendapat dalam prosesnya, tapi tidak boleh memecah belah persekutuan umat sebagai tubuh Kristus yang harus selalu menyatu.
“Kami mohon maaf jika ada suasana tidak nyaman tapi doakan agar semua rencana pembangunan yang butuhkan anggaran Rp 2,7 miliar bisa jalan baik sebab sudah didasari doa dan peruntukannya bagi kebutuhan pembinaan spiritual dan karakter umat khususnya anak-anak dan pemuda,” tandasnya.
Kepada panitia, dirinya berpesan agar meletakan semua rencana dan kebutuhan dalam iman. Konsolidasi diri bersama dalam keutuhan sembari berserah kepada Tuhan.
“Sebab jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah orang yang membangunnya,” ingatnya.
Diketahui, selain Pj Walikota dan Wakil Ketua MPH Sinode, batu alas pembangunan gedung serbaguna SMTPI Jemaat Wayame juga diletakan Ketua Klasis Pulau Ambon Utara, Wakil Ketua DPRD Maluku, Ketua Majelis Jemaat, Camat, Kepala Desa Wayame dan Ketua Panitia pembangunan, Brury Nanulaitta.(MR-02)
Comment