AMBON,MRNews.com,- Menyuarakan aspirasi masyarakat ditanah Maluku kepada pemerintah pusat terus dilakukan Hendrik Lewerissa, anggota DPR-RI dapil Maluku dari fraksi Gerindra sepanjang duduk menjadi wakil rakyat di Senayan empat tahun ini.
Setelah sebelumnya meminta Direktur Utama (Dirut) PLN Bambang Prasodjo meningkatkan elektrifikasi listrik di Maluku terutama pada beberapa Kabupaten/Kota yang belum terlayani listrik 24 jam seperti di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku Barat Daya (MBD), Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Aru, Seram Bagian Barat (SBB) dan Pulau Buru, kali ini aspirasi juga disampaikan ke Dirut Pertamina, Nicke Widyawati.
Kepada Nicke dan petinggi BUMN terbesar di Indonesia itu, HL, sapaan akrab Lewerissa meminta Pertamina agar bisa membangun depot atau tempat yang berfungsi untuk penyimpanan atau penampungan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Tiakur Ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Sebab fakta tidak adanya Depot Pertamina didapati langsung saat dirinya menemani Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melalukan kunjungan kerja ke Bumi Kalwedo belum lama ini. Padahal Kabupaten itu berbatasan dengan dua negara tetangga, Timor Leste dan Australia.
“Tanggal 4 September lalu, saya berkesempatan mendampingi bapak Menhan di salah satu kabupaten di Maluku, namanya Kabupaten MBD, Kota Tiakur. Disitu tidak ada Depot Pertamina. Padahal itu daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia,” jelasnya disela rapat Panja transisi energi ke listrik Komisi VI DPR-RI bersama Dirut Pertamina dan Dirut PLN, Senin (2/10).
Karena merupakan daerah 3T, maka distribusi BBM kesana akui Lewerissa, sangat tergantung pada cuaca. Dimana bila masuki cuaca ekstrem, pasokan BBM menjadi sulit dan secara tidak langsung juga akan berdampak kepada masyarakat di MBD.
“Maka saya mohon kebijakan ibu (Dirut Pertamina-red), kalau bisa ada Depot Pertamina yang dibangun di Kabupaten MBD. Sehingga masalah kesulitan pasokan karena pengaruh cuaca ekstrim dan tantangan geografis dapat diatasi secara tuntas,” harap legislator Gerindra itu.
Selain meminta dibangunnya Depot Pertamina, Lewerissa menegaskan, di Maluku dalam waktu dekat akan dibangun SMK Migas. Sebabnya, diharapkan rencana ini menjadi atensi khusus Dirut Pertamina.
“Sebagai wakil rakyat Maluku, saya telah meminta kesediaan waktu audiensi dengan ibu melalui pa Thio, tapi katanya ibu sibuk sekali. Maka di momen tepat ini, saya minta disela kesibukan ibu, bisa luangkan waktu 20-30 menit bertemu tiga tokoh dari Maluku soal rencana itu,” harapnya.
Merespons permintaan HL, Dirut Pertamina menegaskan, di Indonesia Timur pihaknya telah membangun 13 Depo untuk menambah pasokan 21 hari. Memang, membangunnya tentu melihat sisi demand.
“Karena sebagai korporasi, tentu kalau kami harus membangun seluruhnya walau demand-nya kecil, itu tentu ada hitung-hitungannya. Maka kami coba cover dengan sistem clustering. Jadi kalau demand kemudian meningkat, tentu akan kita tambah,” urai Nicke.
Namun jika memang sesuai kebutuhan, Nicke pastikan, secara bertahap akan dilihat. Soal bagaimana pengembangan daerah tersebut (baca-MBD), apalagi sekarang dengan adanya pemekaran-pemekaran daerah, sehingga demand-nya jadi tersegmentasi.
“Kami pastikan, ini (pembangunan Depot-red) akan masuk kedalam program-program berikutnya. Karena memang pembangunan infrastruktur ini dijalankan oleh Pertamina sebagai korporasi. Jadi bukan dari APBN. Sehingga tentu kami harus mengatur alokasinya secara baik, agar kami pun dituntut probabilitas. Namun disisi lain, PSO harus dijalankan, dengan return yang sangat marjinal,” paparnya.
“Jadi nanti masukan dari pa Hendrik, akan kami masukan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur khususnya adalah Indonesia Timur yang memang menjadi konsern pemerintah pusat yang harus kami jalankan,” pungkas Nicke. (MR-02)
Comment