AMBON,MRNews.com,- Kasubsatgas dan personel operasi mantap Brata (OMB) Salawaku 2024 Polda Maluku dilarang untuk tidak perlu lagi memasuki kantor partai politik (Parpol) dan pos pos pemenangan parpol.
Hal itu sesuai sesuai dengan Telegram Rahasia (TR) Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tentang pelarangan untuk memasuki kantor partai politik (Parpol) atau Pos-pos pemenangan.
“Pelarangan tersebut dilakukan agar Polri tidak terlihat seperti berpihak kepada salah satu partai atau pasangan calon,” tandas Kabag RBP Biro Rena Polda Maluku AKBP R. Ferdinandus kepada satgas OMB Salawaku
saat memimpin apel kesiapan tugas personel Satgas OMB di lapangan Letkol Pol Chr. Tahapary Ambon, Senin (6/11/).
Dikatakan Ferdinandus, dikeluarkannya TR Kapolri tentang pelarangan masuk kantor Parpol dan posko pemenangan itu berangkat dari adanya salah satu kejadian di Polres Pasuruan Polda Jawa Timur (Jatim).
“Maksud mereka (Satgas-red) baik untuk menyampaikan seruan dan himbauan Pemilu damai, sosialisasi tetapi diplintir oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab, mengeluarkan di media sosial bahwa Polri memihak kepada salah satu partai atau pasangan calon,” katanya.
Untuk menghindari hal tersebut, Ferdinandus mengaku pimpinan telah memerintahkan agar rencana tersebut dirubah. Ini agar lebih menunjukkan netralitas Polri.
“Sebagai anggota Polri kita jangan sampai menunjukkan keberpihakan kepada salah satu partai atau pasangan calon. Kita tetap menjaga jangan sampai ada persepsi negatif atau isu negatif pada kita terutama Satgas yang melaksanakan operasi. Kita tetap menjaga netralitas sebagai anggota Polri dalam mengamankan Pemilu 2024,” pintanya.
Kepala Anev OMB Salawaku ini juga meminta bila ada keluarga dekat seperti orang tua atau istri yang menjadi caleg, maka sebagai anggota Polri harus tetap netral.
“Jangan sampai kita manufer, kita berpolitik. Jangan sampai kita ikut-ikutan dalam politik praktis yang pada akhirnya nanti akan merugikan diri kita sendiri,” ingatnya. (MR-02)
Comment