by

Bawa Ketidaknyamanan, Kader AMGPM Dakota Soroti Pembangunan Trotoar

AMBON,MRNews.com,- Kader Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah Kota Ambon (Dakota) menyoroti pembangunan trotoar diwilayah Kota Ambon yang dilakukan pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku.

Pasalnya pembangunan trotoar itu dinilai timbulkan masalah dan keresahan dipublik. Sebab tidak mendatangkan kenyamanan bagi rakyat kota Ambon khususnya pejalan kaki.

Bagaimana tidak, trotoar yang dibangun dengan anggaran miliar rupiah itu sangat licin dan membahayakan apalagi ketika musim penghujan.

“Ada keluhan secara langsung maupun lewat media sosial dari masyarakat. Bahwa kalau dimusim panas saja licin apalagi musim hujan akan sangat licin. Tentu pengerjaan trotoar ini telah menjauh dari tujuan sebenarnya,” tandas sekretaris bidang organisasi AMGPM Daerah Kota Ambon Maxi Namarubessy.

Pasalnya, menurut Namarubessy, sesungguhnya tujuan dibuatnya trotoar untuk kenyamanan pejalan kaki/pengguna trotoar tersebut. Namun faktanya berbanding terbalik dan itu bisa membawa antipati masyarakat.

“Mestinya pemerintah melihat sorotan publik itu agar dievaluasi segera. Sebab keselamatan masyarakat jauh lebih penting. Sia-sia dengan anggaran besar dikerjakan tapi tidak membawa manfaat bagi masyarakat,” ingatnya lewat rilis yang diterima media ini, Selasa (16/3).

Karena itu dirinya berharap ada perhatian serius dari pemerintah agar proyek ini bisa diperbaiki lewat inovasi–inovasi yang menciptakan kenyamanan kepada pengguna trotoar atau pejalan kaki.

“Apalah gunanya dikerjakan tetapi menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat. Saya berharap pemerintah lebih serius memperhatikan kenyamanan rakyat terhadap pembangunan infrastruktur apapun yang hendak dikerjakan, bukan sebaliknya,” tegas Namarubessy.

AMGPM Dakota secara organisasi diakuinya, akan terus mengawal dinamika pembangunan di Kota Ambon khususnya apalagi masih ada dalam masa pandemic Corona yang membutuhkan kerja semua pihak.

“Kami mengapresiasi pemerintah kota (Pemkot) Ambon maupun provinsi Maluku atas setiap kebijakan pembangunan yang dilakukan. Namun harapannya pemerintah dapat memperhatikan semua aspek kehidupan masyarakat secara totalitas agar tidak mengkanalisasi segmentasi tertentu demi mencapai progress,” jelasnya.

“Artinya, jangan sampai proses pembangunan apapun bawa persoalan baru kepada masyarakat,” kunci Namarubessy. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed