AMBOM,MR.- Seluruh ASN di lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Ambon mengikuti pemeriksaan urin, guna mendeteksi apakah aparatur bersih dari Narkoba ataukah tidak. bahkan turut mendukung pencegahan,penyalahgunaan dan peredaran Narkotika di wilayah Maluku.
Pemeriksaan dilakukan di Kantor Stasiun Karantina Waihaong Kota Ambon dan dites secara langsung oleh Sejumlah anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku.(30/01)
Sesuai arahan Kepala Badan Karantina Pertanian, seluruh Pegawai Karantina Pertanian di seluruh Indonesia harus terbebas dari narkoba.
Jumrin, Kepala Stasiun Karantina Kelas 1 Ambon, kepada awak media di kantornya menyatakan, tes urin yang dilakukan ini, didahulukan bagi aparatur ASN, sementara pegawai yang lain akan dipelajari gejala gejalanya, jika dicurigai, akan dilakukan tes lagi.
“Kali ini kita dahulukan yang PNS dulu, yang lainnya akan kita pelajari gerak,geriknya dan gejala yang terjadi, jika dicurigai, tentu kita akan periksa,” ucap Jumrin.
Jumrin beranggapan, pemeriksaan ini bersifat mendadak, tanpa dilakukan pemberitahuan lebih awal.
“ini dilakukan mendadak, tanpa pemberitahuan lebih awal, dengan maksud, agar mereka yang merasa menggunakan tidak akan menghilang tiba-tiba atau lari setelah mengetahui akan dilakukan proses pemeriksaan.
Media Karantina, tambah Jumrin, sangat berpotensi terjadinya penyelundupan Narkoba dengan berbagai jenis, dan aparatur karantina memiliki kewenangan untuk mendeteksi hal tersebut, sebelum aparatur karantina melakukan action di lapangan, mestinya aparatur karantina sendiri harus dapat memastikan dirinya sendiri terbebas dari obat-obatan yang berbahaya itu.
Jumrin menegaskan,pemeriksaan terhadap urin ini,dilakukan untuk kedua kalinya dan jika dalam proses pemeriksaan yang dilakukan, terbukti ada oknum ASN Karantina yang menggunakan, tentu akan langsung ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kan ada aturan kepolisian dan BNN, ya terserah BNN memberikan sanksi terhadap pengguna yang benar-benar terbukti,” jelas Jumrin. (MR-06)
Comment